Riyadhus
Shalihin – 196
Bab 37
Memberikan Nafkah Dari Sesuatu
Yang Disukai Dan Dari
Sesuatu Yang Baik
Allah Ta'ala berfirman:
"Tidak sekali-kali engkau semua akan dapat memperoleh kebajikan,
sehingga engkau semua
suka membelanjakan dari sesuatu yang engkau cintai." (ali-lmran: 92)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Hai sekalian orang-orang yang berimah, nafkahkanlah
sebagian yang baik-baik dari apa-apa yang engkau semua usahakan dan dari
apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi dan janganlah engkau semua sengaja
memilihkan yang buruk-buruk di antara yang engkau semua nafkahkan itu." (al-Baqarah: 267)
298. Dari Anas r.a., katanya: "Abu Thalhah adalah seorang
dari golongan kaum Anshar di Madinah yang terbanyak hartanya, terdiri dari
kebun kurma. Di antara hartahartanya itu yang paling dicintai olehnya ialah
kebun kurma Bairuha'. Kebun ini letaknya menghadap masjid - Nabawi di Madinah.
Rasulullah s.a.w. suka memasukinya dan minum dari airnya yang nyaman."
Anas berkata: "Ketika ayat ini turun, yakni yang artinya: "Engkau semua
tidak akan memperoleh kebajikan sehingga engkau semua suka menafkahkan dari sesuatu
yang engkau semua cintai," maka Abu Thalhah berdiri menuju ke tempat
Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala
berfirman:- artinya
sebagaimana di atas. Padahal hartaku yang paling saya cintai ialah kebun kurma Bairuha',
maka sesungguhnya kebun itu saya sedekahkan untuk kepentingan agama Allah Ta'ala.
Saya meng harapkan kebajikannya serta sebagai simpanan - di akhirat di sisi
Allah. Maka dari itu gunakanlah kebun itu ya Rasulullah, sebagaimana yang Allah
memberitahukan kepada Tuan. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Aduh,
yang sedemikian itu adalah merupakan harta yang banyak keuntungannya - berlipat
ganda pahalanya bagi yang bersedekah, yang sedemikian adalah merupakan harta
yang banyak keuntungannya. Saya telah mendengar apa yang engkau ucapkan dan
sesungguhnya saya berpendapat supaya kebun itu engkau berikan kepada kaum
keluargamu - sebagai sedekah." Abu Thalhah berkata: "Saya akan
melaksanakan itu, ya Rasulullah." Selanjutnya Abu Thalhah membagi-bagikan
kebun Bairuha' itu kepada keluarga serta anak-anak pamannya." (Muttafaq
'alaih) Sabda Nabi s.a.w.: Malun
raabihun, diriwayatkan dalam kitab shahih Raabihun dan ada pula
yang mengatakan Raayihun, jadi ada yang dengan ba' muwahhadah dan ada yang dengan ya'
mutsannat, maksudnya menguntungkan yakni keuntungannya itu kembali padamu
sendiri. "Bairuha"' adalah suatu kebun kurma, diriwayatkan dengan kasrahnya
ba' atau dengan fathahnya - jadi Biruha' atau Bairuha'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar