Riyadhus Shalihin 237
Bab 50
Takut —
Kepada Allah Ta'ala
Allah
Ta'ala berfirman:
"Dan
kepadaKu, maka takutlah engkau semua!" (al-Baqarah:
40)
Allah
Ta'ala berfirman pula:
"Sesungguhnya
tindakan siksaan Tuhannya itu adalah sangat dahsyatnya." (al-Buruj:
12)
Allah
Ta'ala juga berfirman:
"Dan
demikianlah tindakan Tuhanmu jikalau menindak kepada penduduk negeri, yang
mereka itu
melakukan kezaliman, sesungguhnya tindakan penghukuman Allah itu adalah amat
pedih dan keras.
Sesungguhnya hal yang sedemikian itu niscaya merupakan keterangan untuk orang
yang takutakan siksa hari akhir. Itulah hari yang seluruh manusia dikumpulkan
dan itulah pula hari yang disaksikan. Tidaklah Kami akan mengundurkan hari itu,
melainkan sampai waktu yang ditentukan.Iaitu pada hari yang tidak seorang pun
akan berbicara, melainkan dengan izinNya dan di antara para manusia itu ada
yang celaka dan ada pula yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya
adalah dalam neraka. Mereka di situ menarik nafas panjang dan mengerang." (Hud:
102-106)
Allah
Ta'ala berfirman lagi:
"Dan
Allah memperingatkan engkau semua akan kewajipanmu terhadap Allah sendiri -
supaya tidak
terkena siksanya." (ali-lmran: 28)
Juga
Allah Ta'ala berfirman:
"Pada
hari seseorang manusia lari meninggalkan saudaranya, ibu dan ayahnya, juga
isteri dan anak-anaknya.
Setiap seseorang pada hari itu mempunyai urusan
yang membuat diri sendiri sibuk -dari urusan orang
lain." (Abasa: 34-37)
Allah
Ta'ala berfirman lagi:
"Hai
sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya pergoncangan hari kiamat
itu adalah suatu peristiwa yang dahsyat. Pada hari itu engkau lihat perempuan
yang menyusukan
melupakan anak yang disusukannya, juga setiap perempuan yang mengandung melahirkan
kandungan-kandungannya; engkau lihat pula seluruh manusia itu dalam keadaan
mabuk,tetapi mereka itu sebenarnya tidaklah mabuk, meiainkan siksa Allah jualah
yang sangat hebatnya." (al-Haj: 1-2)
Allah
Ta'ala juga berfirman:
"Dan
orang yang takut di waktu berdiri di hadapan Tuhannya,ia akan memperoleh dua
buah taman
syurga." (ar-Rahman: 46)
Allah
Ta'ala berfirman lagi:
"Dan
para ahli syurga setengahnya berhadap-hadapan dengan setengahnya sambil saling
tanya menanyakan.
Mereka berkata: "Sesungguhnya kita pada masa dahulu - ketika di dunia -
merasa takut terhadap keluarga kita. Tetapi Allah mengurniakan kepada kita dan
melindungi kita dari siksa angin yang amat panas. Sesungguhnya kita bermohon
kepadaNya sejak saat sebelum ini, sesungguhnya Allah adalah Maha Pemberi
karunia lagi Penyayang." (at-Thur: 25-28)
Ayat-ayat
dalam bab ini amat banyak sekali dan dapat dimaklumi, sedang tujuannya
ialah
untuk menunjukkan kepada bagian yang lainnya - sebagai penjelasan - dan
begitulah
hasilnya.
395. Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Kami diberitahu oleh Rasulullah
s.a.w. dan ia adalah
seorang yang benar lagi dapat dipercaya, sabdanya:"Sesungguhnya seseorang
di antara engkau semua itu dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama
empat puluh hari sebagai mani, kemudian merupakan segumpal darah dalam waktu
empat puluh hari itu pula,selanjutnya menjadi sekerat daging dalam waktu empat
puluh hari lagi. Selanjutnya diutuslah seorang malaikat, lalu meniupkan ruh dalam
tubuhnya dan diperintah untuk menulis empat kalimat, iaitu mengenai catatan rezekinya,
ajal serta amalnya dan apakah ia termasuk orang celaka ataupun bahagia. Maka demi
Zat yang tiada Tuhan selain daripadaNya, sesungguhnya seseorang di antara
engkau semua, niscayalah melakukan dengan amalan ahli syurga, sehingga tiada di
antara dirinya dengan syurga itu melainkan hanya jarak sezira' - sehasta,
tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya, lalu ia melakukan dengan amalan
ahli neraka, kemudian akhirnya masuklah ia dalam neraka itu. Dan sesungguhnya
ada pula seseorang di antara engkau semua itu, niscaya mengamalkan dengan
amalannya ahli neraka, sehingga tidak ada antara orang itu dengan neraka,
melainkan hanya jarak sezira' saja, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya,-
lalu ia mengamalkan dengan amalan ahli syurga dan akhirnya masuklah ia dalam
syurga itu." (Muttafaq 'alaih)
Keterangan:
Dalam
Hadis ini ada beberapa hal yang perlu kita maklumi, iaitu:
(a)
Malak yang dikirimkan ini, memang diserahi oleh Allah untuk melihat rahim ibu
anak
itu sejak ia berupa mani. Di waktu ini malak itu berkata: "Wahai Tuhan,
apa dijadikan terus
apa tidak? Kalau tidak terus ditakdirkan oleh Allah menjadi manusia, lalu
dijadikan darah
kotor yang terlempar sia-sia. Tetapi apabila memang dikehendaki jadi, malak itu
lalu berkata:
"Wahai Tuhan, laki-lakikah atau perempuankah ini, bagaimana rezekinya,
bila ajalnya,
(waktu meninggalnya), bagaimana kelakuannya dan di bumi mana ia nanti meninggal
(di kubur)." Allah lalu berfirman: "Pergilah ke Lauh Mahfuzh, akan
engkau temui semuanya."
Malak itu lalu naik ke atas Lauh Mahfuzh dan mencatat semuanya. Jadi
semua apa yang terjadi atas diri kita ini benar-benar telah digariskan oleh
Allah menurut
takdir yang dikehendaki. Tetapi kita tetap harus berusaha menjadi hamba Allah yang
baik segala-galanya, sebab kita semua tentu tidak tahu takdir apa yang akan
kita alami. Jadi
marilah kita berusaha dan berikhtiar, sebab hanya di tangan Allahlah semua
takdir itu. Kembali
ke atas, iaitu sesudah anak itu ditulis semua ketentuan-ketentuannya, lalu 40 hari
jadi nuthfah, 40 hari 'alaqah dan 40 hari lagi berupa mudhghah, kemudian
ditiupkan ruhnya.
Selanjutnya ialah sebagaimana firman Allah dalam al-Quran: "Lalu
kami ubahlah mudhghah itu menjadi tulang-belulang, kemudian tulang-belulang itu kami
beri daging, selanjutnya Kami lupakanlah suatu makhluk lain (yakni jadi manusia
benar-benar). Maha Sucilah Allah itu, sebaik-baiknya Zat yang membuat."
(b)
Yang meniupkan jiwa dalam tubuh manusia itu malak, tetapi ini tidak bererti
bahawa
malak yang memberi ruh kita, tetapi Allah jualah yang memberikan, hanya saja
dengan
tiupan malak itulah yang merupakan sebab musababnya manusia diberi ruh oleh
Allah.
Jadi tiupan ini hanyalah sebagai perantaraan belaka. Adapun ruh itu adalah
benda halus yang hanya Allah saja yang Mengetahui akan keadaannya. Dalam
al-Quran disebutkan:
"Dan
orang-orang itu sama bertanya padamu (Muhammad) tentang
halnya ruh. Katakanlah:
"Ruh
itu adalah dari urusan Tuhanku. Engkau
semua ini tidak diberi pengetahuan oleh Allah
melainkan
hanya sedikit sekali."
(c)
Empat kalimat ertinya empat ketentuan dari Allah.
(d)
Maksudnya sehasta ialah kerana sangat dekat jaraknya.
Adapun
Hadis-hadis yang menguraikan bab ini, maka amat banyak sekali pula. Maka
dari
itu kita akan menyebutkan sebagian dari Hadis-hadis itu, dan dengan Allah
jualah
datangnya
pertolongan.
396.
Dari Ibnu Mas'ud r.a. pula, katanya: Rasulullah S.A.W bersabda: "Pada
hari kiamat itu -yakni disaat seluruh hamba Allah sedang berdiri untuk dihisab atau
diperhitungkan amalannya, didatangkanlah di Jahannam sebanyak tujuh puluh ribu kendali
dan beserta setiap kendali ada tujuh puluh ribu malaikat yang sama
menariknya." (Riwayat
Muslim)
397.
Dari an-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya
seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat itu adalah seseorang
yang di bagian bawah kedua kakinya diletakkan dua buah bara api yang dengannya
itu dapat mendidihlah otaknya. Orang itu tidak meyakinkan bahawa ada orang lain
yang lebih sangat siksanya daripada dirinya sendiri-jadi ia mengira bahawa
dirinya itulah
yang mendapat siksa yang terberat, padahal orang itulah yang teringan sekali siksanya."
(Muttafaq 'alaih)
398.
Dari Samurah bin Jundub r.a. bahawasanya Nabiullah s.a.w. bersabda: "Di
antara para ahli neraka itu ada orang yang dijilat oleh api neraka sampai pada kedua
tumitnya, di antara mereka ada yang dijilat oleh api sampai kedua lututnya, ada
juga yang
sampai ke empat ikat pinggangnya dan ada pula yang sampai di tulang
lehernya." (Riwayat
Muslim) Alhuj-zah
ialah tempat mengikat sarung yang ada di
bawah pusat. Dan Attarquwah dengan
fathah ta' dan dhammahnya qaf ialah tulang yang ada di tengah leher dan setiap manusia
itu mempunyai dua buah tulang tarquwah ini yang terletak di tepi lehernya.
399.
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah S.A.W bersabda:"Seluruh
manusia akan berdiri di hadapan Tuhan Seru sekalian alam - yakni berdiri bangun
dari masing-masing kuburnya untuk diadili dan dihisab atau diperhitungkan amalannya
sewaktu di dunia - sehingga di antara engkau semua itu ada orang yang tenggelam
kerana keringatnya sendiri sampai di pertengahan telinganya kerana dahsyatnya keadaan,
berdesak-desak serta amat teriknya matahari di saat itu. (Muttafaq 'alaih)
400.
Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. mengucapkan sebuah khutbah
yang saya
tidak pernah mendengar suatu khutbah pun seperti itu - kerana amat menakutkan. Beliau
s.a.w. bersabda: "Andaikata
engkau semua dapat mengetahui apa yang dapat saya mengetahuinya, niscayalah
engkau semua akan tertawa sedikit saja dan akan menangis banyak-banyak." Para
sahabat Rasulullah s.a.w. lalu menutupi masing-masing wajahnya sambil terdengar
suara isaknya. (Muttafaq 'alaih) Dalam
riwayat lain disebutkan: Rasulullah
s.a.w. menerima berita bahawa ada sesuatu tentang sahabat-sahabatnya, lalu
beliau berkhutbah, kemudian bersabda: "Ditunjukkanlah
syurga dan neraka padaku maka belum pernah saya melihat sesuatu yang
melebihi penglihatanku pada hari itu tentang bagusnya syurga dan buruknya
neraka.Dan
andaikata engkau semua dapat melihat apa yang dapat saya lihat, maka niscayala engkau
semua akan ketawa sedikit dan menangis banyak-banyak."
Maka
tidak pernah datang pada para sahabat Rasulullah s.a.w. laitu hari yang lebih dahsyat
lagi dari hari itu - tentang ngerinya khutbah yang diberikan oleh beliau s.a.w.
Para sahabat
sama menutupi masing-masing kepalanya sambil terdengar suara esaknya. Alkhanin
dengan menggunakan kha' mu'jamah ialah tangis
dengan dengungan serta timbulnya
suara esakan dari hidung.
401.
Dari al-Miqdad r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: " Didekatkanlah
matahari pada hari kiamat itu dari para makhluk hingga jarak matahari
tadi adalah bagaikan kadar semil saja." Sulaim
bin 'Amir yang meriwayatkan Hadis ini dari al-Miqdad berkata: "Demi Allah, saya
sendiri tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan kata mil itu, apakah ertinya
itu jarak
semil bumi ataukah mil yang ertinya alat untuk mengambil celak - dari tempatnya
- guna
celak mata." Rasulullah
s.a.w. bersabda seterusnya: "Maka keadaan manusia-manusia pada hari itu adalah
menurut kadar masing-masing amalannya dalam banyak sedikitnya keringat - yang keluar
dari badannya. Di
antara mereka ada yang berkeringat sampai di kedua tumitnya dan di antaranya ada
yang sampai di kedua lututnya dan di antaranya ada pula yang sampai di tempat pengikat
sarungnya yang ada di kedua lambungnya, bahkan di antaranya ada yang dikendalikan
oleh keringat itu dengan sebenar-benarnya dikendalikan - yakni seperti kendali kuda
yaitu keringat tadi sampai masuk ke mulut dan kedua telinganya." Ketika menyabdakan
ini Rasulullah s.a.w. menunjuk dengan tangannya ke arah mulutnya." (Riwayat
Muslim)
402.
Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Para
manusia sama berkeringat pada hari kiamat, sehingga keringatnya itu turun dalam
bumi sedalam tujuh puluh hasta dan keringat itu mengendalikan mereka hingga mencapai
ke telinga-telinga mereka - mengendalikan maksudnya sampai ke mulut dan telinga
seperti kendali." (Muttafaq 'alaih) Maknanya
Yadzhabu fil-ardhi ialah turun dan
menyelam.
403.
Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Kita semua bersama Rasulullah
s.a.w., tibatiba terdengarlah
suara benda yang jatuh keras, lalu beliau bersabda: "Adakah engkau semua mengetahui
suara apakah ini?" Kita semua berkata: "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui."
Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Ini adalah batu yang di Iemparkan ke dalam neraka
sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan kini sudah sampai di dasar neraka itu.
Maka dari
itu engkau semua dapat mendengarkan suara jatuhnya." (Riwayat Muslim)
404.
Dari 'Adi bin Hatim r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada
seorangpun dari engkau semua, melainkan akan diajak cara oleh Tuhannya, tidak
ada antara ia dengan Tuhannya seorang tarjuman pun - perantara sebagai juru bahasanya.
Orang itu lalu melihat ke arah kanannya, tetapi tidak ada yang dilihat olehnya, melainkan
amalan yang telah ia lakukan dahulu saja - sebelum itu, dan ia melihat ke arah kirinya,
maka tidak ada yang dilihat olehnya melainkan amalan yang ia lakukan dahulu saja,seterusnya
ia melihat ke arah mukanya, maka tidak ada yang dilihat olehnya melainkan neraka
yang ada di hadapan mukanya itu. Maka dari itu, takutlah engkau semua pada siksa api
neraka, sekalipun dengan jalan sedekah dengan belahan kurma." (Muttafaq
'alaih)
405.
Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya saya itu
dapat
melihat apa yang engkau semua tidak dapat melihatnya. Langit bersuara dan memang sepatutnyalah
jikalau ia bersuara, sebab tiada tempat terluang selebar empat jari di langit
itu, melainkan
tentu ada malaikatnya yang meletakkan dahinya sambil bersujud kepada Allah Ta'ala.
Demi Allah, andaikata engkau semua dapat melihat apa yang dapat saya lihat, nescayalah
engkau semua akan ketawa sedikit dan pasti akan menangis banyak-banyak, juga engkau
semua tidak akan merasakan berlezat-lezat dengan para wanita di atas hamparan, bahkan
nescayalah engkau semua akan ke luar ke jalan-jalan untuk memohonkan pertolongan
kepada Allah Ta'ala." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Aththat
dengan fathahnya hamzah dan syadahnya tha'
dan taiththu dengan
fathahnya ta'
dan sesudahnya itu hamzah yang dikasrahkan, juga al-athithu,
ialah suara sekedup atau tempat
duduk di atas unta ataupun lain-lainnya. Maknanya ialah bahawasanya kerana banyak
malaikat yang ada di langit yang sama beribadat itu telah menyebabkan langit
itu merasa
berat, sehingga bersuara tadi, sedang ashshu'udat
dengan dhammahnya shad dan 'ain ertinya
ialah jalan dan ertinya taj-aruna ialah
memohonkan pertolongan.
406.
Dari Abu Barzah - dengan menggunakan r.a. kemudian zai - iaitu Nadhlah bin'Ubaid
al-Aslami r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak
henti-hentinya kedua kaki seseorang hamba - di hadapan Allah - pada hari kiamat
- untuk ditentukan, apakah masuk syurga atau neraka, sehingga ia ditanya
perihal umurnya,
untuk apa dihabiskannya, perihal ilmunya, untuk apa ia melakukannya, perihal hartanya,
dari mana ia memperolehnya dan untuk apa dinafkahkannya, juga perihal tubuhnya,
untuk kepentingan apa dirosakkannya - yakni sampai matinya itu digunakan apa."Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasanshahih.
407.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. membaca - yang
ertinya: "Pada
hari
itu - yakni hari kiamat - bumi akan memberitahukan kabar-kabarnya,"
kemudian beliau s.a.w.
bersabda : "Adakah engkau semua mengetahui, apakah kabar-kabarnya
itu?" Para sahabat
berkata: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau s.a.w.
lalu bersabda: "Sesungguhnya
kabar-kabar yang akan diberitahukan itu ialah bahawa bumi itu akan menyaksikan
pada setiap hamba, lelaki atau perempuan, perihal apa yang dilakukan di atas bumi
itu. Bumi akan mengucapkan: "Orang ini akan melakukan begini dan begitu
pada hari ini
dan itu. Inilah kabar-kabarnya." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
408.
Dari Abu Said al-Khudri r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bagaimanakah
saya akan dapat bersenang-senang sedang malaikat yang bertugas meniup
terompet sudah meletakkan mulutnya pada hujung terompet - sebagai tanda sudah dekatnya
hari kiamat, sambil mendengarkan perintah, kapan saja ia diperintah untuk meniupnya
itu, maka seketika itu pula ia akan meniupkannya." Berita yang sedemikian dirasakan
amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah s.a.w., lalu beliau s.a.w.
bersabda kepada
mereka: "Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni'mal wakil - yakni cukuplah
kita semua menyerahkan
diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Alqarn
ialah terompet yang difirmankan oleh Allah
Ta'ala -yang ertinya: Dan ditiuplah dalam
terompet. Demikianlah yang ditafsirkan oleh Rasulullah s.a.w.
409.
Dari Abu Hurairah r-a- katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa
yang takut bermalam, tentu ia terus berjalan di waktu malam - untuk pulang
- dan barangsiapa yang berjalan walam-malam, tentu sampai di rumah. Ingatlah bahawasanya
harta-benda Allah itu adalah mahal sekali. Ingatlah bahawasanya harta-benda Allah
yang dimaksudkan itu ialah syurga." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini dalah Hadis hasan. Adlaja
dengan sukunnya dal, ertinya ialah berjalan
di waktu permulaan malam. Adapun
maksudnya ialah supaya kita semua giat-giat untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Wallahu
a'lam.
410.
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w.bersabda:
"Dikumpulkanlah
sekalian manusia di padang mahsyar pada hari kiamat dengan telanjang
kaki, telanjang tubuh dan tidak berkhitan kemaluannya." Saya bertanya:
"Ya Rasulullah,
kalau begitu kaum wanlta dan kaum pria semuanya dapat melihat antara yang sebagian
dengan sebagian yang lainnya." Beliau s.a.w. menjawab: "Hai Aisyah,
peristiwa pada
hari itu lebih sangat untuk menjadi perhatian mereka daripada memperhatikan
orang lain." Dalam
riwayat lain disebutkan: "Peristiwa
pada hari itu lebih penting untuk diperhatikan oleh setiap orang - daripada yang
sebagian melihat kepada sebagian yang lain." (Muttafaq 'alaih) Ghurlan
dengan dhammahnya ghain ertinya tidak
berkhitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar