Dari Jabir رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Takutlah engkau semua - hindarkanlah dirimu semua - akan
perbuatan menganiaya, sebab menganiaya itu akan merupakan berbagai
kegelapan pada hari kiamat. Juga takutlah - hindarkanlah dirimu semua -
akan sifat kikir, sebab kikir itu menyebabkan rusak binasanya ummat yang
sebelummu semua. Itulah yang menyebabkan mereka sampai suka mengalirkan
darah sesamanya dan pula menyebabkan mereka menghalalkan apa-apa yang
diharamkan pada diri mereka. (Riwayat Muslim)
Nomor: 205
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم, bersabda:
"Niscayalah
engkau itu akan menunaikan - memberikan - hak-hak itu kepada ahlinya -
pemiliknya - pada hari kiamat, sehingga dibimbinglah kambing yang tak
bertanduk dari kambing yang bertanduk - yakni kambing tak bertanduk itu
akan memberikan balasan menyakiti kepada kambing yang bertanduk sesuai
dengan perbuatan yang bertanduk itu ketika di dunia." (Riwayat Muslim)
Penjelasan:
Hadis
ini dengan jelas menerangkan bahwa semua binatang pada hari kiamat
nanti akan dikumpulkan di padang mahsyar dan dikembalikan tubuh dan
ruhnya sebagaimana waktu hidupnya di dunia. Jadi sama halnya dengan
manusia, baik yang sudah mukalaf, yang masih kanak-kanak, begitu pula
yang gila.
Nomor: 206
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita semua sedang mempercakapkan perihal haji wada' - haji Nabi صلی الله عليه وسلم yang terakhir dan sebagai mohon diri, sedang Nabi صلی الله عليه وسلم ada di hadapan kita. Kita semua tidak mengetahui apa yang sebenarnya disebut haji wada' itu sehingga Rasulullah صلی الله عليه وسلم bertahmid kepada Allah serta memujiNya, kemudian menyebutkan perihal al-Masih Dajjal. [21] beliau صلی الله عليه وسلم memperpanjang sekali dalam menguraikan tentang dajjal itu dan bersabda:
"Tiada
seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan Nabi itu tentu
menakut- nakuti ummatnya tentang tibanya Dajjal. Nuh dan semua Nabi yang
datang sesudahnya sama menakut-nakuti -ummatnya - tentang Dajjal
tersebut. Bahwasanya Dajjal itu akan keluar di kalangan engkau semua,
maka tidak akan tersamarkan perihal keadaannya itu atasmu semua dan
persoalan dirinyapun tidak samar-samar pula bagimu. Sesungguhnya Tuhanmu
tidaklah buta matanya sebelah, padahal sesungguhnya Dajjal itu adalah
buta matanya sebelah kanan, seolah-olah matanya itu sebagai sebuah buah
anggur yang menonjol kemuka. Ingatlah, sesungguhnya Allah mengharamkan
atasmu semua darah-darahmu - untuk dialirkan - serta harta-hartamu -
untuk dirampas, sebagaimana kesuciannya harimu ini dalam negeri sucimu
ini -yakni negeri Makkah, Ingatlah, bukankah saya telah menyampaikan?
Para sahabat berkata: "Benar." Beliau صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Ya Allah, saksikanlah," sampai tiga kali. "Celaka untukmu
semua," atau "Bencana untukmu semua," lihatlah - perhatikanlah,
janganlah engkau semua kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku
nanti, yang sebagian memukul leher sebagian yang lain - yakni bunuh-
membunuh tanpa dasar kebenaran." (Riwayat Bukhari)
Imam Muslim juga meriwayatkan sebagiannya.
[21]Dajjal
adalah manusia penipu dan pembohong, buta matanya yang sebelah kanan,
memiliki berbagai keistimewaan dan mengaku menjadi Tuhan. Banyak juga
pengikutnya. Ia akan datang apabila hari kiamat sudah hampir tiba. Jadi
merupakan alamat kubra (alamat besar) perihal akar segera datangnya hari
kiamat itu.
Nomor: 207
Dari Aisyah رضي الله عنها bahwasanya Rasululiah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Barangsiapa
yang menganiaya - mengambil tanpa izin pemiliknya - seukuran kira- kira
sejengkal tanah, maka tanah itu akan dikalungkan di lehernya dari tujuh
lapis bumi -- sebagai siksanya pada hari kiamat nanti." (Muttafaq
'alaih)
Nomor: 208
Dari Abu Musa رضي الله عنه, katanya: "Rasululiah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
Allah itu menantikan untuk orang yang zalim -tidak segera dijatuhi
hukuman, tetapi apabila Allah telah menghukumnya, maka tidak akan
melepaskannya samasekali ュ sampai hancur sehancur-hancurnya.
Selanjutnya beliau صلی الله عليه وسلم
membaca ayat - yang artinya: "Dan demikianlah hukuman yang diberikan
oleh Tuhanmu jikalau Dia menghukum negeri yang melakukan kezaliman.
Sesungguhnya hukuman Tuhan itu adalah pedih dan keras." (Muttafaq
'alaih)
Nomor: 209
Dari Mu'az رضي الله عنه, katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan
Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan bahwasanya tiada
Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya adalah pesuruh Allah. Jikalau
mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah
bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali sembahyang
dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang
sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah
mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan
mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada
golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang
sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni
yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa -
orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya
saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah
- yakni doanya pasti terkabul." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 210
Dari Abu Humaid, yaitu Abdurrahman bin Sa'ad as-Sa'idi رضي الله عنه, katanya: "Nabi صلی الله عليه وسلم
mempergunakan seorang lelaki dari al-Azad - sebagai petugas di sesuatu
daerah. Orang itu bernama Ibnul Lutbiyah untuk urusan pengambilan
sedekah - zakat. Setelah ia datang, lalu berkata: "Ini adalah untuk Tuan
dan yang ini dihadiahkan kepadaku." Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu berdiri di atas mimbar, bertahmid serta memuji kepada Allah kemudian bersabda:
"Amma
ba'd. Sesungguhnya saya telah mempergunakan seseorang di antara engkau
semua untuk sesuatu tugas dari sekian banyak tugas yang diserahkan oleh
Allah kepadaku. Lalu ia datang kembali dan berkata: "Ini adalah untuk
Tuan - zakat yang sebenarnya - dan yang ini adalah sebagai hadiah yang
diberikan padaku." Cobalah ia duduk saja di rumah ayah atau ibunya,
apakah ada yang sampai kedatangan hadiah, jikalau ia berbuat sebenarnya.
Demi Allah, tiada sesuatupun yang diambil oleh seseorang dari engkau
semua yang tidak dengan haknya, melainkan ia akan menemui Allah Ta'ala,
barang itu akan dibawanya pada hari kiamat. Sungguh-sungguh saya tidak
akan mengenal seseorang dari engkau semua yang menemui Allah itu dengan
membawa seekor unta - suapan - sambil bersuara, atau membawa seekor
lembu sambil menguak atau seekor kambing sambil mengembik." Selanjutnya
beliau صلی الله عليه وسلم
mengangkat kedua tangannya sehingga terlihatlah putihnya kedua ketiak
beliau itu lalu bersabda: "Ya Allah, bukankah hal ini telah saya
sampaikan." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 211
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم
sabdanya: "Barangsiapa yang disisinya ada sesuatu dari hasil
penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai keperwiraan saudaranya
itu ataupun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada
hari ini - semasih di dunia, sebelum tidak lakunya wang dinar dan
dirham. Jikalau -tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jikalau
yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal
shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya,sedang jikalau
tidak mempunyai kebaikan samasekali, maka diambillah dari
keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada
yang menganiayanya tadi." (Riwayat Bukhari)
Nomor: 212
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Muslim
ialah orang yang semua orang Islam selamat dari kejahatan lidah -ucapan
- dan kejahatan tangannya-perbuatannya. Muhajir ialah orang yang
meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah padanya." (Muttafaq
'alaih)
Nomor: 213
Juga dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash, katanya: "Adalah di atas beban Nabi صلی الله عليه وسلم itu seorang lelaki yang namanya Kirkirah, kemudian ia meninggal dunia. Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Ia masuk dalam neraka." Para sahabat lalu pergi melihat
orang yang mati itu - dengan tujuan ingin mengetahui apa sebab yang
memasukkannya ke dalam neraka, kemudian mereka menemukan sebuah baju
kurung yang dikhianatinya - yakni disembunyikan dari hasil rampasan
peperangan yang semestinya dikumpulkan." (Riwayat Bukhari)
Nomor: 214
Dari Abu Bakrah, yaitu Nufai' bin al-Harits رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم sabdanya:
"Sesungguhnya
zaman itu telah berputar sebagaimana keadaan-nya sejak hari Allah
menciptakan semua langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan dan
di antaranya ada empat bulan yang suci, tiga berturut-turut, yaitu
Dzulqa'dah, Dzulhijah dan Muharram dan keempatnya ialah bulan Rajab
Mudhar [22] yang jatuh antara Jumada dan Sya'ban. Sekarang
ini bulan apakah?" Kita - para sahabat -menjawab: "Allah dan RasulNya
adalah lebih mengetahui." Beliau صلی الله عليه وسلم
berdiam diri, sehingga kita menyangka bahwa beliau akan memberinya nama
lain lagi selain dari nama yang biasa. Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah ini bulan Dzulhijah." Kita menjawab: "Benar." Beliau bersabda
lagi: "Negeri manakah ini?" Kita menjawab: "Allah dan RasulNya adalah
lebih mengetahui. "Beliau berdiam diri, sehingga kita menyangka
seolah-olah beliau akan memberinya nama lain lagi selain dari nama yang
biasa. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah ini baldah haram - negeri
suci." Kita menjawab: "Benar." Beliau bertanya lagi: "Hari apakah ini."
Kita menjawab: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau
berdiam diri sehingga kita menyangka, seolah-olah akan memberinya nama
lain lagi selain dari namanya yang biasa. Lalu beliau bersabda:
"Bukankah hari ini hari Nahar - hari raya Kurban." Kita menjawab:
"Benar." Beliau bersabda pula:
"Sesungguhnya
darah-darahmu, harta-hartamu dan keperwiraanmu adalah haram atasmu
semua - yakni wajib dilindungi, darah tidak boleh dialirkan, harta tidak
boleh dirampas dan keperwiraan tidak boleh dipermalukan atau dihinakan,
sebagaimana juga kesuciannya harimu ini, di negerimu ini dan dalam
bulanmu ini. Dan engkau semua akan menemui Tuhanmu lalu Dia akan
menanyakan kepadamu semua perihal amalan-amalanmu. Ingatlah, maka
janganlah engkau semua kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku
nanti, yang sebagian memukul leher sebagian yang lain - bunuh-membunuh
tanpa dasar kebenaran. Ingatlah, hendaklah yang menyaksikan - hadir
ketika itu - menyampaikan kepada yang tidak hadir. Barangkali orang yang
diberi berita itu akan lebih memahami dari sebagian orang yang
mendengar sendiri." Kemudian beliau bersabda: "Ingatlah, bukankah aku
telah menyampaikan ini? Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan ini?"
Kita menjawab: "Benar." Beliau bersabda lagi: "Ya Allah, saksikanlah."
(Muttafaq 'alaih)
[22]Bulan
Rajab diberi tambahan kala "Mudhar", sebabnya ialah kabilah mudhar itu
lebih sangat menghormati dan memuliakannya. kalau dibandingkan dengan
kabilah-kabilah Arab yang lain-lain.
Nomor: 215
Dari Abu Umamah, yaitu lyas bin Tsa'labah al-Haritsi رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Barangsiapa
yang mengambil haknya seseorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah
telah mewajibkan neraka untuknya dan mengharamkan syurga atasnya."
Kemudian ada seorang lelaki yang bertanya: "Apakah demikian itu berlaku
pula, sekalipun sesuatu benda yang remeh,ya Rasulullah?" Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab: "Sekalipun bendanya itu berupa setangkai kayu penggosok gigi." (Riwayat Muslim)
Nomor: 216
Dari Adi bin Amirah رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Barangsiapa
yang kita pergunakan di antara engkau semua sebagai petugas atas
sesuatu pekerjaan, kemudian menyembunyikan dari kita sebuah jarum,
apalagi yang lebih besar dari jarum itu, maka hal itu adalah sebagai
pengkhianatan yang akan dibawanya sendiri pada hari kiamat." Kemudian
ada seorang lelaki berkulit hitam dari kaum Anshar berdiri, seolah-olah
saya pernah melihat padanya, lalu ia berkata: "Ya Rasulullah terimalah
kembali tugas yang Tuan serahkan itu daripadaku - maksudnya ia mohon
dihentikan sebab takut akan berbuat serong sebagai petugas. Rasulullah صلی الله عليه وسلم bertanya: "Mengapa engkau?" Ia menjawab: "Saya mendengar Tuan bersabda demikian, demikian - yakni sabda di atas itu." Beliau صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda pula: "Saya berkata sekarang: "Barangsiapa yang kami
pergunakan sebagai petugas dari engkau semua untuk melaksanakan sesuatu
pekerjaan, maka hendaklah datang kepada kami dengan membawa hasil
sedikit atau hasil banyak - kalau sebenarnya dapat banyak. Jadi apa-apa
yang diberikan padanya, ambillah itu dan apa- apa yang dilarang,
janganlah diambil." (Riwayat Muslim)
Penjelasan:
Penggelapan
harta atau istilah pada zaman kita sekarang ini disebut korupsi,
menilik Hadis di atas adalah sangat besar dosanya bagi seorang pegawai
yang diberi amanat dan kepercayaan untuk memimpin dan melayani ummat,
sekalipun yang digelapkan itu hanya sebuah jarum saja, apalagi kalau
lebih besar nilainya. Oleh sebab itu Hadis di atas adalah suatu ancaman
yang sangat keras serta peringatan yang tegas agar seseorang pegawai itu
jangan berbuat pengkhianatan terhadap hak milik negara.
Dalam
Hadis itu pula dijelaskan bahwa, seseorang yang memangku suatu
jabatan,baik yang tingkat tinggi,sedang atau rendah, apabila merasa
tidak sanggup memenuhi tugas yang dipertanggungjawabkan kepadanya,
wajiblahmeminta berhenti sebagaimana yang dilakukan oleh seorang Anshar
yang berkulit hitam, yang dengan terang-terangan memberikan kepada Nabi صلی الله عليه وسلم agar diterima kembali tugas yang diserahkan padanya.
Nomor: 217
Dari Umar bin Alkhaththab رضي الله عنه, katanya: "Ketika terjadi perang Khaibar, ada sekelompok dari sahabat-sahabat Nabi صلی الله عليه وسلم
datang menghadap padanya, kemudian mereka mengatakan: "Fulan itu mati
syahid dan Fulan itu juga mati syahid," sehingga akhirnya mereka
menyebutkan nama seseorang lalu mereka berkata: "Fulan itupun mati
syahid pula." Lalu Nabi صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Tidak sama sekali, Fulan itu saya lihat masuk dalam neraka
karena sebuah baju burdah atau baju kurung yang dikhianatkannya - yakni
disembunyikan dari hasil rampasan peperangan." (Riwayat Muslim)
Nomor: 218
Dari Abu Qatadah yaitu al-Harits bin Rib'i رضي الله عنه dari Rasulullah صلی الله عليه وسلم bahwasanya beliau صلی الله عليه وسلم
berdiri berkhutbah di muka orang banyak, kemudian menyebutkan kepada
mereka bahwasanya jihad fi-sabilillah dan beriman kepada Allah itu
adalah seutama- utamanya amalan. Kemudian ada seorang lelaki berdiri dan
berkata: "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh
dalam peperangan fi-sabilillah, apakah semua kesalahan saya akan
dihapuskan-?" Beliau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Benar, jikalau engkau dibunuh fi-sabilillah itu dalam
keadaan sabar, mengharapkan keridhaan Allah, sedang maju dan tidak
mengundurkan diri." Selanjutnya Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bertanya: "Apayangakan kau katakan sekarang?" Orang itu berkata lagi:
"Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh dalam peperangan
fi-sabilillah? Apakah semua kesalahan saya dihapuskan?" Beliau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Benar demikian, asalkan engkau dalam keadaan sabar,
mengharapkan keridhaan Allah, sedang maju dan tidak mengundurkan diri,
kecuali pula kalau engkau mempunyai tanggungan hutang, karena
sesungguhnya Jibril mengatakan hal itu kepadaku." (Riwayat Muslim)
Penjelasan:
Dalam
Hadis di atas ada suatu keterangan yang jelas bahwa sekalipun berjihad
fi- sabilillah sampai mati syahid itu, pahalanya amat besar sekali di
sisi Allah, namun tidak dapat menghapuskan tanggungan perihal haknya
sesama manusia seperti hutang. Jadi selama hutangnya itu belum dilunasi
atau direlakan oleh yang memberi hutang, tetap masih akan diperhitungkan
di akhirat nanti sebagai suatu dosa yang menjadi bebannya.
Jadi yang dapat dihapus hanyalah hak-haknya Allah yang berupa dosa-dosa kecil belaka. Inilah yang insya Allah akan diampuni.
Nomor: 219
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit -
bangkrut - itu?" Para sahabat menjawab: "Orang pailit di kalangan ' kita
ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi sedirhampun atau sesuatu
benda apapun." Beliau صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Orang pailit dari kalangan ummatku ialah orang yang
datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan
zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya - ketika di dunia - pernah
mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu,
mengalirkan darah si Anu - tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si Anu.
Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang
lainpun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah
habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya,maka diambillah dari
kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan
kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam
neraka." (Riwayat Muslim)
Nomor: 220
Dari Ummu Salamah رضي الله عنها bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Hanyasanya
saya ini adalah seorang manusia seperti engkau semua pula dan
sesungguhnya engkau semua akan mengajukan perselisihanmu itu kepadaku,
barangkali sebagian dari engkau semua ada yang lebihcerdik mengemukakan
hujah - alasannya - dari sebagian yang lain. Maka saya akan
memutuskannya sesuai dengan apa yang saya dengar. Maka barangsiapa yang
saya putuskan untuknya - mendapat kemenangan - sedangkan ia mengetahui
bahwa itu adalah hak saudaranya - dimenangkan karena kepandaian
bicaranya, maka sesungguhnya saja saya tentukan untuknya sepotong
daripada api neraka." (Muttafaq 'alaih)
Alhanu, artinya lebih mengerti atau lebih pandai (dalam mengemukakan alasan dan lain-lain).
Nomor: 221
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Senantiasalah
seseorang mu'min itu ada di dalam kelapangan agamanya, selama ia tidak
pernah memperoleh darah yang haram - yakni tidak pernah membunuh tanpa
dasar kebenaran." (Riwayat Bukhari)
Nomor: 222
Dari Khaulah binti Tsamir al-Anshariyah dan ia adalah isterinya Hamzah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
ada beberapa orangyang membelanjakan harta Allah - yakni harta milik
kaum Muslimin - tanpa dasar kebenaran, maka bagi mereka itu adalah
neraka pada hari kiamat." (Riwayat Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar