Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Berwasiatlah
engkau semua kepada kaum wanita dengan yang baik-baik, sebab
sesungguhnya wanita itu dibuat dari tulang rusuk dan sesungguhnya
selengkung- lengkungnya tulang rusuk ialah bagian yang teratas sekali.
Maka jikalau engkau mencoba meluruskannya, maka engkau akan
mematahkannya dan jikalau engkau biarkan saja, maka ia akan tetap
lengkung selama-lamanya. Oleh sebab itu, maka berwasiatlah yang
baik-baik kepada kaum wanita itu." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat kedua kitab Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan demikian:
Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Wanita
itu adalah sebagai tulang rusuk, jikalau engkau luruskan, maka engkau
akan mematahkannya, dan jikalau engkau bersenang-senang dengannya,
engkaupun dapat pula bersenang-senang dengannya tetapi di dalam wanita
itu tentu ada kelengkungannya."
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
wanita itu dibuat dari tulang rusuk yang tidak akan melurus pada suatu
jalan selama-lamanya untukmu. Maka jikalau engkau bersenang-senang
dengannya, dapat pula engkau bersenang-senang dengannya, tetapi di dalam
wanita itu ada kelengkungannya dan jikalau engkau luruskan ia, maka
engkau akan mematahkannya dan patahnya itu ialah menceraikannya."
Nomor: 275
Dari Abdullah bin Zam'ah رضي الله عنه bahwasanya ia mendengar Nabi صلی الله عليه وسلم berkhutbah dan menyebutkan perihal unta - mu'jizat Nabi Shalih a.s. - serta orang yang menyembelihnya, kemudian Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda, membacakan firman Allah - yang artinya: "Ketika bangkit
dengan cepat - untuk melakukan kejahatan membunuh unta itu - orang yang
tercelaka di kalangan mereka - kaum Tsamud." (as-Syams: 12).
Untuk
menyembelih itu bangkitlah dengan cepatnya seorang lelaki yang perkasa,
jahat perangainya serta perusak, pula memiliki kekuasaan di kalangan
kelompoknya.
Selanjutnya beliau صلی الله عليه وسلم menyebutkan perihal kaum wanita, lalu memberikan nasihat dalam persoalan wanita itu, kemudian bersabda:
"Ada
seseorang dari engkau semua bersengaja benar - hendak menyakiti
isterinya - lalu menjalad - memukul - isterinya itu sebagai menjalad
seseorang hambasahaya, tetapi barangkali pada akhir harinya ia
menyetubuhinya."
Seterusnya beliau صلی الله عليه وسلم
menasihati orang-orang itu dalam hal ketawa mereka dari kentut, lalu
bersabda: "Mengapa seseorang dari engkau semua itu ketawa dari apa yang
dilakukan itu?" maksudnya: "Bukankah ketawa dari sebab kentut itu
menyalahi keperwiraan diri." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 276
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Janganlah
seseorang mu'min lelaki itu membenci seseorang mu'min perempuan, sebab
jikalau ia tidak senang dari wanita itu tentang suatu budipekertinya,
tentunya ia akan merasa senang dari budipekertinya yang lain, atau dari
budipekerti yang selain dibencinya itu." (Riwayat Muslim)
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم Yafraku, dengan fathahnya ya', saknahnya fa' dan fathahnya ra', artinya: "membenci". Dalam bahasa Arab dikatakan:
"Wanita
itu membenci dan suaminya juga membenci isterinya. Ra'nya dikasrahkan
(dalam fi'il madhi atau past tense), sedang "Yafraku", ra'nya
difathahkan (dalam fi'il mudhari' atau present tense). Maknanya: Sudah
membenci dan sedang membenci.
Wallahu A'lam.
Nomor: 277
Dari 'Amr al-Ahwash al-Jusyami رضي الله عنه bahwasanya ia men-dengar Nabi صلی الله عليه وسلم
dalam haji wada' bersabda, setelah bertahmid serta memuji kepada Allah,
memberikan peringatan dan nasihat, demikian sabda beliau, selanjutnya:
"Ingatlah.
Dan berwasiatlah engkau semua kepada kaum wanita dengan yang baik-
baik, sebab hanyasanya mereka itu adalah sebagai tawanan di sisimu
semua. Engkau semua tidak memiliki sesuatu apapun dari mereka itu selain
yangtersebut tadi, [27] melainkan jikalau mereka mendatangi
perbuatan buruk yang nyata - sepertt tidak mentaati suaminya atau buruk
cara bergaulnya. Jikalau kaum wanita itu berbuat demikian, maka
tinggalkanlah mereka dalam seketiduran dan pukullah mereka dengan
pukulan yang tidak menyakiti. Tetapi jikalau mereka telah kembali taat
padamu semua, maka janganlah mencari-cari jalan untuk menyakiti mereka
itu.
Ingatlah,
bahwasanya bagimu atas isteri-isterimu semua itu ada haknya, sebaliknya
bagi isteri-isterimu atasmu semua itupun ada haknya. Hakmu yang wajib
mereka penuhi ialah jangan sampai mereka memberikan tempat hamparanmu
kepada orang yang engkau tidak senangi -maksudnya: jangan sampai
wanita-wanita itu duduk menyendiri dengan kaum lelaki lain, jangan pula
memberi izin masuk ke rumahmu kepada orang yang tidak engkau semua
senangi. Ingatlah, tentang hak mereka yang wajib engkau semua penuhi
ialah supaya engkau semua berbuat baik kepada mereka dalam hal pakaian
serta makanan mereka."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
Sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم:
`Awanin artinya tawanan, jama'nya lafaz 'aniah dengan 'ain muhmalah,
maksudnya wanita yang tertawan. Al'ani artinya lelaki yang tertawan.
Rasulullah صلی الله عليه وسلم
menyamakan wanita yang sudah menjadi isteri itu seperti tawanan
suaminya, karena wanita itu sudah masuk samasekali di bawah kekuasaan
suaminya itu.
Adhdharbul mubarrih, yaitu yang amat sangat menyakitkan. Sabda beliau صلی الله عليه وسلم:
Fala tabghu 'alaihinna sabila artinya: jangan engkau semua mencari-cari
jalan untuk membuat-buat alasan hendak menyusahkan kaum isteri itu atau
menyakiti mereka.
Wallahu 'alarm.
[27]Maksudnya
selain untuk diajak bersenang-senang sebagai suami-isteri, juga suami
wajib menjaga isterinya dengan baik, memberikan kecukupan apa yang
dibutuhkan menurut kadar kekuatan dan kemampuannya, sedangkan isterinya
wajib memelihara dirinya dari kecurigaan suami, pula wajib menjaga
hartabenda suaminya itu dengan sebaik-baiknya.
Nomor: 278
Dari Mu'awiyah bin Haidah رضي الله عنه, katanya: "Saya bertanya: "Ya Rasulullah, apakah haknya isteri seseorang suami dari kita itu atas suaminya?" Beliau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Yaitu hendaklah engkau memberi isteri makan, jikalau engkau
makan, engkau memberi pakaian ia jikalau engkau berpakaian, jangan
memukul wajahnya, jangan mengolok-oloknya, juga jangan meninggalkan ia -
ketika tidak taat pada suaminya, kecuali dalam rumah saja - yakni dalam
seketiduran." [28]
Hadis
hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan ia berkata: "Arti
laatuqabbih: jangan mengolok-oloknya yaitu jangan mengucapkan: Semoga
Allah memburukkan engkau."
[28]Menurut
Hadis di atas, maka yang boleh ditinggalkan hanyalah dalam
seketidurannya, artinya suami boleh meninggalkan isterinya dari tempat
tidurnya. Jadi boleh tidur di tempat lain dalam rumahnya itu. Adapun
mengenai berbicara dengan isteri, maka wajib sepeni biasa, maksudnya
jangan sampai tidak disapa atau tidak diajak bercakap-cakap.
Nomor: 279
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesempurna-sempurnanya kaum mu'minin perihal keimanannya ialah yang terbaik budipekertinya di antara mereka itu [29]dan yang terbaik di antara kaum mu'minin itu ialah yang terbaik sifatnya terhadap kaum wanitanya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.
[29]
Hakikatnya budipekerti yang baik itu suka berbuat kebajikan pada orang
lain, enggan melakukan sesuatu yang sifatnya merugikan masyarakat dan
ummat, berwajah manis serta bersikap ramah-tamah kepada siapapun juga.
Nomor: 280
Dari lyas bin Abdullah bin Abu Dzubab رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Janganlah engkau semua memukul hamba-hamba Allah yang perempuan - maksudnya suami jangan memukul isterinya." Umar رضي الله عنه lalu datang kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Para isteri itu berani menentang pada suami-suaminya." Oleh sebab itu beliau صلی الله عليه وسلم
memberikan kelonggaran untuk memukul mereka - yang tidak keras sampai
menyakitkan. Selanjutnya beberapa kaum wanita sama berkeliling
mendatangi keluarga Rasulullah untuk mengadukan para suaminya - karena
ada beberapa isteri yang dipukul suaminya. Kemudian Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Benar-benar telah berkeliling beberapa kaum wanita
mendatangi keluarga Muhammad untuk mengadukan perihal suami-isterinya.
Maka bukannya suami-suami yang sedemikian itu yang termasuk orang-orang
pilihan di antara engkau semua - kaum mu'minin." Diriwayatkan oleh Imam
Abu Dawud dengan isnad shahih.
Nomor: 281
Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Dunia ini adalah hartabendadan sebaik-baik harta benda dunia itu ialah wanita yang shalihah." (Riwayat Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar