Sabtu, 29 Februari 2020

Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 96: Mohon Dirinya Seseorang Sahabat Dan Memberikan Wasiat Padanya Ketika Hendak Berpisah Dengannya Karena Bepergian Atau Lain-lainnya. Mendoakannya Serta Meminta Doa Daripadanya (Supaya Didoakan Olehnya)




Nomor: 709

Dari Abu Sulaiman yaitu Malik bin al-Huwairits رضي الله عنه, katanya: "Kita semua mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan kita semua adalah para pemuda yang hampir berdekatan saja usianya. Kita semua bermukim di sisi beliau صلی الله عليه وسلم selama duapuluh malam -untuk belajar ilmu pengetahuan agama. Rasulullah صلی الله عليه وسلم adalah seorang yang kasih sayang serta lemah-lembut. Beliau mengira bahwa kita semua telah rindu kepada keluarga kita, lalu bertanya kepada kita tentang siapa-siapa dari keluarga kita itu yang kita tinggalkan. Kitapun memberitahukannya tentang hal itu. Selanjutnya beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Kembalilah kini kepada keluargamu masing-masing, berdiamlah di dalam lingkungan mereka, berilah mereka pelajaran, perintahlah mereka - melakukan ketaatan, juga bersembahyanglah engkau semua shalat ini pada waktu begini dan shalat ini pada waktu begini - yakni shalat lima waktu. Jikalau waktu shalat sudah tiba, maka hendaklah seseorang di antara engkau semua itu membunyikan azan dan hendaklah menjadi imammu semua itu orang yang tertua dari engkau semua." (Muttafaq 'alaih) Imam Bukhari menambahkan dalam riwayatnya: "Rasulullah juga bersabda lagi: "Dan bersembahyanglah engkau semua itu sebagaimana engkau semua melihat cara saya bersembahyang."

Ucapannya: Rahiman rafiqan, diriwayatkan dengan fa' dan qaf -sebagaimana di atas, juga diriwayatkan dengan dua qaf - lalu berbunyi raqiqan yang artinya halus perasaannya.

Nomor: 710

Dari Umar bin al-Khaththabab رضي الله عنه,katanya: "Saya meminta izin kepada Nabi صلی الله عليه وسلم untuk melakukan umrah lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Jangan engkau lupa untuk mendoakan kita, hai saudaraku." Beliau telah mengucapkan sesuatu kalimat yang saya tidak merasa senang memperoleh seisi dunia ini sebagai gantinya -maksudnya bahwa kalimat yang disabdakan oleh beliau صلی الله عليه وسلم kepada Umar رضي الله عنه yakni meminta didoakan dalam umrahnya nanti, dianggap amat besar nilainya melebihi nilai dunia dan seisinya.

Dalam riwayat lain disebutkan: "Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Sertakanlah kita, hai saudaraku dalam doamu itu!"

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Nomor: 711

Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata kepada seseorang ketika ia hendak bepergian: "Mendekatlah padaku sehingga saya dapat mengamanatkan sesuatu padamu sebagaimana Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengamanatkan sesuatu pada kita - kalau kita hendak pergi. Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agama dan amanat saudara serta semua akhir amalan saudara."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Nomor: 712

Dari Abdullah bin Yazid al-Khathmi as-Shahabi r,a., katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم itu apabila hendak mengucapkan selamat jalan pada sepasukan tentera, beliau bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agamamu semua, amanatmu serta semua akhir amalanmu."

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan lain-lain dengan isnad shahih.

Nomor: 713

Dari Anas رضي الله عنه, katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya hendak bepergian, maka berilah bekal kepada saya." Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Semoga Allah memberikan bekal ketaqwaan padamu." Orang itu berkata lagi: "Tambahkanlah-doa-untukku!" Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Dan semoga Allah memberi pengampunan padamu." Ia berkata lagi: "Tambahkanlah untukku!" Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda pula: "Juga semoga Allah memberikan kemudahan padamu untuk memperoleh kebaikan di mana saja engkau berada."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Nomor: 715

Dari Jabir رضي الله عنه, katanya: "Nabi صلی الله عليه وسلم itu apabila hari raya - yakni ketika pergi untuk shalatul'id, maka beliau menyalahi jalan." (Riwayat Bukhari)

Ucapannya: "Khalafath thariqa": menyalahi jalan artinya ialah bahwa perginya melalui jalan yang satu sedang pulangnya melalui jalan lainnya lagi - bukan jalan waktu perginya tadi.

Nomor: 716

Dari Ibnu Umar radhialiahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم itu keluar - dari Madinah - dari jalan Asysyajarah -yang di situ ada masjid Dzulhulaifah - dan masuk - yakni pulangnya -dari jalan Almu'arras - yang di situ ada masjid Almu'arras. Dan jikalau beliau صلی الله عليه وسلم masuk Makkah maka beliau itu masuk dari jalan Tsaniyyah Ulya - yang merupakan suatu jalan sempit antara dua buah bukit - dan keluar dari jalan Tsaniyyah Sufla - atau yang disebut Asysyabikah." (Muttafaq 'alaih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar