Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Tiap
seorang dari engkau semua itu adalah penggembala dan setiap seorang
dari engkau semua itupun akan ditanya perihal penggembalaannya. Pemimpin
adalah penggembala dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang
lelaki adalah penggembala dalam keluarganya dan akan ditanya perihal
penggembalaannya. Seorang wanita adalah penggembala dalam rumah suaminya
dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Buruh adalah penggembala
dalam harta majikannya dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Jadi
setiap seorang dari engkau semua itu adalah penggembala dan tentu akan
ditanya perihal penggembalaannya." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 651
Dari Abu Ya'la iaitu Ma'qil bin Yasar رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Tiada
seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk menggembala suatu
penggembalaan - yakni memimpin sesuatu ummat atau bangsa, lalu ia mati
pada hari kematiannya, sedang di kala itu ia dalam keadaan menipu pada
penggembalaanya, melainkan Allah mengharamkan padanya untuk masuk
syurga." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan: "Lalu orang yang diserahi penggembalaan itu tidak menjaga penggembalaannya dengan nasihatnya - yakni mengusahakan apa-apa yang bermanfaat untuk rakyatnya dan menolak apa-apa yang akan membahayakan mereka, maka orang itu tidak akan dapat memperoleh bau syurga."
Dalam riwayat Imam Muslim juga disebutkan:
"Tiada seorang amir - pemimpin - yang menguasai urusan pemerintahan kaum Muslimin, kemudian ia tidak bersungguh-sungguh memberikan kemanfaatan kepada mereka, juga tidak memberikan nasihat pada mereka - yakni mengusahakan mana-mana yang baik dan menolak mana-mana yang tidak baik, melainkan pemimpin itu tidak akan masuk syurga beserta mereka yang di-pimpinnya itu."
Dalam riwayat lain disebutkan: "Lalu orang yang diserahi penggembalaan itu tidak menjaga penggembalaannya dengan nasihatnya - yakni mengusahakan apa-apa yang bermanfaat untuk rakyatnya dan menolak apa-apa yang akan membahayakan mereka, maka orang itu tidak akan dapat memperoleh bau syurga."
Dalam riwayat Imam Muslim juga disebutkan:
"Tiada seorang amir - pemimpin - yang menguasai urusan pemerintahan kaum Muslimin, kemudian ia tidak bersungguh-sungguh memberikan kemanfaatan kepada mereka, juga tidak memberikan nasihat pada mereka - yakni mengusahakan mana-mana yang baik dan menolak mana-mana yang tidak baik, melainkan pemimpin itu tidak akan masuk syurga beserta mereka yang di-pimpinnya itu."
Nomor: 652
Dari Aisyah رضي الله عنها, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda dalam rumahku demikian:
"Ya
Allah, barangsiapa yang menguasai sesuatu dari urusan pemerintahan
ummatku, kemudian ia membuat kesengsaraan pada mereka, maka berilah
kesengsaraan kepada orang itu sendiri, sedang barangsiapa yang menguasai
sesuatu dari urusan pemerintahan ummatku, kemudian ia menunjukkan
kasih-sayang kepada mereka, baik ucapan ataupun perbuatannya, maka
kasih-sayangilah orang itu." (Riwayat Muslim)
Nomor: 653
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Kaum
Bani Israil itu selalu dipimpin oleh para Nabi, iaitu setiap ada
seorang Nabi yang meninggal dunia, maka digantilah oleh Nabi lainnya.
Sesungguhnya saja tiada Nabi lagi sepeninggalku nanti. Akan datanglah
sesudahku beberapa khalifah - para pengganti, maka banyaklah jumlah
mereka itu." Para sahabat berkata: "Apakah yang Tuan perintahkan pada
kita pada saat itu?" Beliau صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Penuhilah dengan pembai'atan yang pertama - yakni patuh pada
pemerintahan itu serta memerangi orang yang menen-tangnya, kemudian
berilah kepada khalifah-khalifah itu akan hak mereka - yang wajib
dipenuhi-dan mohonlah kepada Allah apa-apa yang semestinya menjadi hakmu
semua - iaitu supaya dikasih-sayangi oleh pemerintahan itu serta
diusahakan mana-mana yang bermanfaat dan dihindarkan dari bencana,
kerana sesungguhnya Allah akan menanya kepada khalifah- khalifah itu
perihal cara penggembalaan mereka kepada ummatnya." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 654
Dari 'Aidz bin 'Amr رضي الله عنهbahawasanya
ia masuk ke tempat 'Ubaidullah bin Ziad, lalu ia berkata: "Hai anakku,
sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruknya penggembala ialah orang-orang
yang keras hati - pada penggembalaannya." Maka dari itu janganlah engkau
termasuk golongan mereka itu." (Muttafaq 'alaih) [55]
[55]Keterangan Hadis di atas dapat diperiksa selengkapnya dalam Hadis no. 193. Harap maklum.
Nomor: 655
Dari Abu Maryam al-Azdi رضي الله عنهbahawasanya ia berkata kepada Mu'awiyah رضي الله عنه: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Barangsiapa
yang diserahi oleh Allah akan sesuatu kekuasaan dari beberapa urusan
pemerintahan kaum Muslimin, kemudian orang itu menutup diri - tidak
memperhatikan - perihal hajat, kepentingan atau kefakiran orang-orang
yang di bawah kekuasannya, maka Allah juga akan menutup diri - yakni
tidak memperhatikan - perihal hajat, kepentingan atau kefakirannya
sendiri pada hari kiamat."
Sejak saat itu Mu'awiyah lalu mengangkat seseorang untuk mengurus segala macam keperluan orang banyak."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi.
Sejak saat itu Mu'awiyah lalu mengangkat seseorang untuk mengurus segala macam keperluan orang banyak."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar