Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Andaikata
seseorang mu'min itu mengetahui bagaimana keadaan siksa yang ada di
sisi Allah, tentu tidak seorangpun akan loba dengan syurgaNya. Tetapi
andaikata seseorang kafir itu mengetahui bagaimana besarnya kerahmatan
yang ada di sisi Allah, tentu tidak seorangpun yang akan berputus asa
untuk dapat memasuki syurgaNya." (Riwayat Muslim)
Nomor: 442
Dari Abu Said al-Khudri رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Apabila
janazah itu telah diletakkan - dalam usungan - dan orang-orang lelaki
membawanya di atas leher-lehernya - diangkat ke kubur, maka jikalau
janazah itu shalih, ia berkata: "Dahulukanlah aku, dahulukanlah aku," -
yakni segerakan ditanam karena sudah amat rindu pada kerahmatan serta
kenikmatan dalam kubur. Tetapi jikalau janazah itu bukan shalih, maka
iapun berkata: "Aduhai celakanya tubuhku, ke mana engkau semua membawa
tubuhku ini." Suara janazah itu dapat didengar oleh segala benda,
melainkan manusia, sebab andaikata ia mendengarnya, tentulah ia akan
mati sekali." [47] (Riwayat Bukhari)
[47]Sebabnya
mati sekali ialah karena sangat kerasnya suara atau karena dahsyatnya
apa yang dilihat oleh mayat tadi perihal bencana dan malapetaka yang
diteriakkan olehnya.
Nomor: 443
Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda kepadaku:
"Syurga
itu lebih dekat dari seseorang di antara engkau semua daripada tali
terumpahnya dan nerakapun demikian pula." (Riwayat Bukhari)
Penjelasan:
Menilik
Hadis ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hanya ketaatan kepada
Allah Ta'ala itu sajalah yang dapat menyampaikan seseorang ke syurga,
sedang kemaksiatan adalah mendekatkannya menuju ke neraka. Masing-masing
dari keduanya,baikpun ketaatan ataupun kemaksiatan itu dapat berlaku
atau terlaksana dalam segala sesuatu sekalipun tampaknya amat kecil dan
tidak berarti, namun semua amalan itu pasti ada nilainya di sisi Allah,
yakni penilaian berupa pahala untuk ketaatan dan siksa untuk
kemaksiatan.
Nomor: 444
Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه, katanya: "Nabi صلی الله عليه وسلم
bersabda kepadaku: "Bacakanlah al-Quran untukku." Saya berkata: "Ya
Rasulullah, apakah saya akan membacakan al-Quran itu, sedangkan ia
diturunkan atas Tuan?" Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Saya senang kalau mendengarnya dari orang lain."
Saya
lalu membacakan untuknya surat an-Nisa', sehingga sampailah saya pada
ayat- yang artinya: "Bagaimanakah ketika Kami datangkan kepada setiap
ummat seorang saksi dan engkau Kami jadikan saksi atas ummat ini?" -
Surat an-Nisa' 41.
Setelah itu Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Sudah cukuplah bacaanmu sekarang." Saya menoleh kepada beliau صلی الله عليه وسلم, tiba-tiba kedua mata beliau itu meleleh airmatanya." (Muttafaq 'alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar