Sabtu, 29 Februari 2020

Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 46: Keutamaan Mencintai Karena Allah Dan Menganjurkan Sikap Sedemikian, Juga Memberitahukannya Seseorang Kepada Orang Yang Dicintainya Bahawa Ia Mencintainya Dan Apa Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Diberitahu Sedemikian Itu




Nomor: 373

Dari Anas رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:

"Ada tiga perkara, barangsiapa yang tiga perkara itu ada di dalam diri seseorang, maka orang itu dapat merasakan manisnya keimanan iaitu: jikalau Allah dan RasulNya lebih dicintai olehnya daripada yang selain keduanya, jikalau seseorang itu mencintai orang lain dan tidak ada sebab kecintaannya itu melainkan karena Allah, dan jikalau seseorang itu membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah dari kekafiran itu, sebagaimana bencinya kalau dilemparkan ke dalam api neraka." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 374

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم sabdanya: "Ada tujuh macam orang yang akan dapat diberi naungan oleh Allah dalam naunganNya pada hari tiada naungan melainkan naunganNya [40] - yakni pada hari kiamat, iaitu: imam - pemimpin atau kepala - yang adil, pemuda yang tumbuh - sejak kecil - dalam beribadat kepada Allah Azza wa jalla, seseorang yang hatinya tergantung - sangat memperhatikan - kepada masjid-masjid, dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah pun demikian pula, seseorang Ielaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," - ataupun sebaliknya yakni yang diajak itu ialah wanita oleh seorang Ielaki, seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu - tidak menampak-nampakkannya, sehingga dapat dikatakan bahawa tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehkan airmata dari kedua matanya." [41](Muttafaq 'alaih)




[40]Naungan Tuhan ini dapat diartikan secara sebenarnya yakni naungan dari 'arasynya Tuhan, tetapi dapat pula diertikan sebagai kinayah yakni dalam lindungan Tuhan dan ditempatkan di tempat yang dimuliakan. [41]Meleleh airmatanya, maksudnya ialah kerana ingatannya memusat betul-betul kepada Allah, merasa banyak dosa yang dilakukan, juga karena amat rindu untuk segera bertemu denganNya dalam keadaan diridhai olehNya.

Nomor: 375

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat: "Manakah orang-orang yang saling cinta-mencintai kerana keagunganKu? Pada hari ini mereka itu akan saya beri naungan pada hari tiada naungan melainkan naunganKu sendiri." (Riwayat Muslim)

Nomor: 376

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, engkau semua tidak dapat masuk syurga sehingga engkau semua beriman dan engkau semua belum disebut beriman sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Sukakah engkau saya beri petunjuk pada sesuatu yang apabila itu engkau semua lakukan, maka engkau semua dapat saling cinta-mencintai? Sebarkanlah ucapan salam antara engkau semua." (Riwayat Muslim)

Nomor: 377

Dari Hurairah رضي الله عنه pula dari Nabi صلی الله عليه وسلم bahawasanya ada seorang Ielaki berziarah kepada seorang saudaranya di suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang malaikat untuk melindunginya di sepanjang jalan," kemudian dihuraikannya Hadis itu sampai kepada sabdanya: "Sesungguhnya Allah itu menctntaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu kerana Allah." (Riwayat Muslim)

Hadis ini telah lalu dalam bab yang sebelum ini - lihat Hadis no. 260.

Nomor: 378

Dari Albara' bin 'Azib radhiallahu'anhuma dari Nabi صلی الله عليه وسلم bahawasanya beliau bersabda mengenai golongan sahabat Anshar:

"Tidak mencintai kaum Anshar itu melainkan orang mu'min dan tidak membenci mereka itu melainkan orang munafiq; barangsiapa yang mencintai mereka, maka ia dicintai oleh Allah dan barangsiapa membenci mereka, maka mereka dibenci oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 379

Dari Mu'az رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Allah 'Azzawajalla berfirman:

"Orang-orang yang saling cinta-mencintai kerana keagunganKu, maka mereka itu akan memiliki mimbar-mimbar dari cahaya yang diinginkan pula oleh para nabi dan para syahid - mati dalam peperangan untuk membela agama Allah."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Nomor: 380

Dari Abu ldris al-Khawlani rahimahullah, katanya: "Saya memasuki masjid Damsyik, tiba-tiba di situ ada seorang pemuda yang bercahaya giginya - yakni suka sekali tersenyum - dan sekalian manusia besertanya. Jikalau orang-orang itu berselisih mengenai sesuatu hal, mereka lalu menyerahkan persoalan itu kepadanya dan mereka mengeluarkan huraian dari pendapatnya, kemudian saya bertanya mengenai dirinya, lalu menerima jawapan: "Ini adalah Mu'az bin Jabal. Setelah hari esoknya, saya datang pagi-pagi sekali, lalu saya dapati Mu'az sudah mendahului saya datang paginya. Ia saya temui sedang bersembahyang. Kemudian saya menantikannya sehingga ia menyelesaikan shalatnya. Seterusnya sayapun mendatanginya dari arah mukanya, lalu saya mengucapkan salam padanya, kemudian saya berkata: "Demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu kerana Allah." Ia berkata: "Kerana Allahkah?" Saya menjawab: "Ya, kerana Allah." Ia berkata: "Kerana Allah?" Saya menjawab: "Ya, kerana Allah." Mu'az lalu mengambil belitan selendangku,kemudian menarik tubuhku kepadanya, terus berkata: "Bergembiralah engkau, kerana sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Wajiblah kecintaanKu itu kepada orang-orang yang saling cinta-mencintai kerana Aku, duduk-duduk bersama kerana Aku, saling ziarah- menziarahi kerana Aku dan saling hadiah-menghadiahi kerana Aku."

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Almuwaththa' dengan isnadnya yang shahih.

Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم: Hajartu ertinya berpagi-pagi sekali mendatangi, ini adalah dengan syaddahnya jim. Sabdanya صلی الله عليه وسلم: Aallahi, faqultu: Allah. Yang pertama dengan hamzah mamdudah untuk istifham - pertanyaan, sedang yang kedua tanpa mad.

Nomor: 381

Dari Abu Karimah iaitu al-Miqdad - di sebagian naskah disebut al-Miqdam-bin Ma'dikariba رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:

"Jikalau seseorang itu mencintai saudaranya, maka hendaklah memberitahukan pada saudaranya itu bahawa ia mencintainya."

Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Nomor: 382

Dari Mu'az رضي الله عنه bahawasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengambil tangannya dan bersabda:

"Hai Mu'az, demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu. Kemudian saya hendak berwasiat padamu hai Mu'az, iaitu: Janganlah setiap selesai shalat meninggalkan bacaan - yang ertinya:

Ya Allah, berilah saya pertolongan untuk tetap mengingatMu serta bersyukur padaMu, juga berilah saya pertolongan untuk Beribadat yang sebaik-baiknya padaMu."

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Nasa'i dengan isnad shahih.

Nomor: 383

Dari Anas رضي الله عنه bahawasanya ada seorang lelaki yang berada di sisi Nabi صلی الله عليه وسلم, lalu ada seorang lelaki lain berjalan melaluinya, lalu orang yang di dekat beliau berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini." Nabi صلی الله عليه وسلم bertanya: "Adakah engkau sudah memberitahukan padanya tentang itu?" Ia menjawab: "Tidak - belum saya beritahukan." Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Beritahukanlah padanya." Orang yang bersama beliau صلی الله عليه وسلم lalu menyusul orang yang melaluinya tadi, lalu berkata: "Sesungguhnya saya mencintaimu." Orang itu lalu menjawab: "Engkau juga dicintai oleh Allah yang kerana Allah itulah engkau mencintai aku."

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar