Dari Anas رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Ada
tiga perkara, barangsiapa yang tiga perkara itu ada di dalam diri
seseorang, maka orang itu dapat merasakan manisnya keimanan iaitu:
jikalau Allah dan RasulNya lebih dicintai olehnya daripada yang selain
keduanya, jikalau seseorang itu mencintai orang lain dan tidak ada sebab
kecintaannya itu melainkan karena Allah, dan jikalau seseorang itu
membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah
dari kekafiran itu, sebagaimana bencinya kalau dilemparkan ke dalam api
neraka." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 374
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم
sabdanya: "Ada tujuh macam orang yang akan dapat diberi naungan oleh
Allah dalam naunganNya pada hari tiada naungan melainkan naunganNya [40]
- yakni pada hari kiamat, iaitu: imam - pemimpin atau kepala - yang
adil, pemuda yang tumbuh - sejak kecil - dalam beribadat kepada Allah
Azza wa jalla, seseorang yang hatinya tergantung - sangat memperhatikan -
kepada masjid-masjid, dua orang yang saling cinta-mencintai kerana
Allah, keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah
pun demikian pula, seseorang Ielaki yang diajak oleh wanita yang
mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata:
"Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," - ataupun sebaliknya yakni
yang diajak itu ialah wanita oleh seorang Ielaki, seseorang yang
bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu -
tidak menampak-nampakkannya, sehingga dapat dikatakan bahawa tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan
seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehkan
airmata dari kedua matanya." [41](Muttafaq 'alaih)
[40]Naungan
Tuhan ini dapat diartikan secara sebenarnya yakni naungan dari
'arasynya Tuhan, tetapi dapat pula diertikan sebagai kinayah yakni dalam
lindungan Tuhan dan ditempatkan di tempat yang dimuliakan. [41]Meleleh
airmatanya, maksudnya ialah kerana ingatannya memusat betul-betul
kepada Allah, merasa banyak dosa yang dilakukan, juga karena amat rindu
untuk segera bertemu denganNya dalam keadaan diridhai olehNya.
Nomor: 375
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat: "Manakah orang-orang yang
saling cinta-mencintai kerana keagunganKu? Pada hari ini mereka itu akan
saya beri naungan pada hari tiada naungan melainkan naunganKu sendiri."
(Riwayat Muslim)
Nomor: 376
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Demi
Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, engkau semua tidak
dapat masuk syurga sehingga engkau semua beriman dan engkau semua belum
disebut beriman sehingga engkau semua saling cinta-mencintai. Sukakah
engkau saya beri petunjuk pada sesuatu yang apabila itu engkau semua
lakukan, maka engkau semua dapat saling cinta-mencintai? Sebarkanlah
ucapan salam antara engkau semua." (Riwayat Muslim)
Nomor: 377
Dari Hurairah رضي الله عنه pula dari Nabi صلی الله عليه وسلم
bahawasanya ada seorang Ielaki berziarah kepada seorang saudaranya di
suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang malaikat untuk
melindunginya di sepanjang jalan," kemudian dihuraikannya Hadis itu
sampai kepada sabdanya: "Sesungguhnya Allah itu menctntaimu sebagaimana
engkau mencintai saudaramu itu kerana Allah." (Riwayat Muslim)
Hadis ini telah lalu dalam bab yang sebelum ini - lihat Hadis no. 260.
Nomor: 378
Dari Albara' bin 'Azib radhiallahu'anhuma dari Nabi صلی الله عليه وسلم bahawasanya beliau bersabda mengenai golongan sahabat Anshar:
"Tidak
mencintai kaum Anshar itu melainkan orang mu'min dan tidak membenci
mereka itu melainkan orang munafiq; barangsiapa yang mencintai mereka,
maka ia dicintai oleh Allah dan barangsiapa membenci mereka, maka mereka
dibenci oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 379
Dari Mu'az رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Allah 'Azzawajalla berfirman:
"Orang-orang
yang saling cinta-mencintai kerana keagunganKu, maka mereka itu akan
memiliki mimbar-mimbar dari cahaya yang diinginkan pula oleh para nabi
dan para syahid - mati dalam peperangan untuk membela agama Allah."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
Nomor: 380
Dari
Abu ldris al-Khawlani rahimahullah, katanya: "Saya memasuki masjid
Damsyik, tiba-tiba di situ ada seorang pemuda yang bercahaya giginya -
yakni suka sekali tersenyum - dan sekalian manusia besertanya. Jikalau
orang-orang itu berselisih mengenai sesuatu hal, mereka lalu menyerahkan
persoalan itu kepadanya dan mereka mengeluarkan huraian dari
pendapatnya, kemudian saya bertanya mengenai dirinya, lalu menerima
jawapan: "Ini adalah Mu'az bin Jabal. Setelah hari esoknya, saya datang
pagi-pagi sekali, lalu saya dapati Mu'az sudah mendahului saya datang
paginya. Ia saya temui sedang bersembahyang. Kemudian saya menantikannya
sehingga ia menyelesaikan shalatnya. Seterusnya sayapun mendatanginya
dari arah mukanya, lalu saya mengucapkan salam padanya, kemudian saya
berkata: "Demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu kerana Allah."
Ia berkata: "Kerana Allahkah?" Saya menjawab: "Ya, kerana Allah." Ia
berkata: "Kerana Allah?" Saya menjawab: "Ya, kerana Allah." Mu'az lalu
mengambil belitan selendangku,kemudian menarik tubuhku kepadanya, terus
berkata: "Bergembiralah engkau, kerana sesungguhnya saya pernah
mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman - dalam Hadis Qudsi:
"Wajiblah kecintaanKu itu kepada orang-orang yang saling cinta-mencintai
kerana Aku, duduk-duduk bersama kerana Aku, saling ziarah- menziarahi
kerana Aku dan saling hadiah-menghadiahi kerana Aku."
Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Almuwaththa' dengan isnadnya yang shahih.
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم: Hajartu ertinya berpagi-pagi sekali mendatangi, ini adalah dengan syaddahnya jim. Sabdanya صلی الله عليه وسلم: Aallahi, faqultu: Allah. Yang pertama dengan hamzah mamdudah untuk istifham - pertanyaan, sedang yang kedua tanpa mad.
Nomor: 381
Dari Abu Karimah iaitu al-Miqdad - di sebagian naskah disebut al-Miqdam-bin Ma'dikariba رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Jikalau seseorang itu mencintai saudaranya, maka hendaklah memberitahukan pada saudaranya itu bahawa ia mencintainya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
Nomor: 382
Dari Mu'az رضي الله عنه bahawasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengambil tangannya dan bersabda:
"Hai
Mu'az, demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu. Kemudian saya
hendak berwasiat padamu hai Mu'az, iaitu: Janganlah setiap selesai
shalat meninggalkan bacaan - yang ertinya:
Ya
Allah, berilah saya pertolongan untuk tetap mengingatMu serta bersyukur
padaMu, juga berilah saya pertolongan untuk Beribadat yang
sebaik-baiknya padaMu."
Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Nasa'i dengan isnad shahih.
Nomor: 383
Dari Anas رضي الله عنه bahawasanya ada seorang lelaki yang berada di sisi Nabi صلی الله عليه وسلم,
lalu ada seorang lelaki lain berjalan melaluinya, lalu orang yang di
dekat beliau berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang
ini." Nabi صلی الله عليه وسلم bertanya: "Adakah engkau sudah memberitahukan padanya tentang itu?" Ia menjawab: "Tidak - belum saya beritahukan." Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Beritahukanlah padanya." Orang yang bersama beliau صلی الله عليه وسلم
lalu menyusul orang yang melaluinya tadi, lalu berkata: "Sesungguhnya
saya mencintaimu." Orang itu lalu menjawab: "Engkau juga dicintai oleh
Allah yang kerana Allah itulah engkau mencintai aku."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar