Sabtu, 29 Februari 2020

Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 91: Menasihati Dan Berlaku Sedang Dalam Memberikan Nasihat




Nomor: 696

Dari Abu Wail yaitu Syaqiq bin Salamah, katanya: "Ibnu Mas'ud رضي الله عنه itu memberikan peringatan - nasihat yang berisikan keagamaan - kepada kita sekali setiap hari Khamis. Kemudian ada seorang yang berkata padanya: "Hai Abu Abdir Rahman, niscayalah saya akan lebih senang lagi, jikalau engkau memberikan peringatan kepada kita itu setiap hari." Ibnu Mas'ud menjawab: "Sebenarnya saja yang mencegah saya berbuat demikian itu - yakni tidak memberikan peringatan setiap hari - ialah karena saya tidak senang kalau saya akan menyebabkan bosannya engkau semua. Sesungguhnya saya menjaga waktu - yakni tidak setiap hari - memberikan nasihat kepadamu semua ini sebagaimana keadaannya Rasulullah صلی الله عليه وسلم yang juga menjaga waktu memberikan nasihat kepada kita dahulu, karena takut timbulnya kebosanan pada kita." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 697

Dari Abulyaqdzhan yaitu Ammar bin Yasir radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesungguhnya panjangnya seseorang dalam bersembahyang dan pendeknya dalam berkhutbah adalah suatu tanda kepandaian orang itu dalam urusan keagamaan. Oleh sebab itu, maka panjangkanlah shalat dan pendekkanlah berkhutbah." (Riwayat Muslim)

Nomor: 698

Dari Mu'awiyah bin al-Hakam as-Sulami رضي الله عنه, katanya: "Pada suatu ketika saya bersembahyang bersama Rasulullah صلی الله عليه وسلم, tiba-tiba ada seorang dari kaum yang berjamaah itu bersin, lalu saya mengucapkan: "Yarhamukallah." Kaum - yakni orang-orang itu -sama melemparkan pandangan mereka padaku, lalu saya mengucapkan: "Aduh bencana ibuku, mengapa engkau semua melihat padaku?" Orang-orang itu selalu memukulkan tangan- tangan mereka pada paha-paha mereka. Setelah saya mengerti bahwa mereka itu menyuruh saya supaya berdiam lalu sayapun berdiamlah.

Selanjutnya setelah Rasulullah صلی الله عليه وسلم selesai mengerjakan shalat, maka aduhai ayah dan ibuku, belum pernah saya melihat seorang gurupun sebelum saat itu dan bahkan sesudah itu sekalipun yang lebih bagus cara mengajarnya daripada beliau صلی الله عليه وسلم tersebut. Demi Allah, beliau tidak membentak-bentak padaku, tidak pula memukulku dan tidak pula mencaci maki padaku. Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya shalat ini tidak patut di waktu mengerjakannya itu mengucapkan sesuatu dari ucapan manusia. Hanyasanya shalat itu adalah ucapan tasbih (Subhanallah), ucapan takbir (Allahu Akbar) serta bacaan al-Quran" atau seperti itu apa yang disabdakan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم Saya lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini baru saja keluar dari masa jahiliyah, dan Allah sungguh-sungguh telah mendatangkan Agama Islam ini. Sesungguhnya di antara kita semua ini ada beberapa orang yang suka mendatangi ahli ramal -pedukunan." Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Jangan engkau mendatangi mereka." Saya berkata lagi: "Di antara kita ada pula orang-orang yang merasa akan mendapat nasib buruk." Beiiau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Hal itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dalam hati mereka sendiri, maka tentulah tidak dapat menghalang-halangi mereka," yakni hal itu tidak akan memberikan bekas apapun kepada mereka, baik kemanfaatan atau kemadharatan. (Riwayat Muslim)

Nomor: 699

Dari al-'Irbadh bin Sariyah رضي الله عنه, katanya: "Kita semua diberi nasihat oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم berupa suatu nasihat yang karena mendengarnya itu semua hati menjadi takutdan semua mata dapat mengalirkan air mata." Lalu ia menyebutkan Hadis itu dan sudah lampau keterangan selengkapnya dalam bab "Perintah memelihara sunnah,"dan sudah kami sebutkan pula bahwasanya Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih - lihat Hadis no.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar