Dari Abu Bakrah iaitu Nufai' bin al-Harits رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Tidakkah
engkau semua suka saya memberitahukan perihal sebesar-besarnya dosa
besar?" Beliau menyabdakan ini sampai tiga kali. Kita-para sahabat-
menjawab: "Baiklah,ya Rasulullah." Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Menyekutukan kepada Allah dan berani kepada kedua orangtua." Semula beliau صلی الله عليه وسلم bersandar lalu duduk kemudian bersabda lagi: "Ingatlah, juga mengucapkan kejustaan serta menyaksikan secara palsu." Beliau صلی الله عليه وسلم
senantiasa mengulang-ulanginya kata-kata yang akhir ini, sehingga kita
mengucapkan: "Alangkah baiknya, jikalau beliau diam berhenti
mengucapkannya." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 337
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma dari Nabi صلی الله عليه وسلم, bersabda:
"Dosa-dosa
besar itu ialah menyekutukan kepada Allah, berani kepada kedua
orangtua, membunuh seseorang - tidak sesuai dengan haknya - serta
bersumpah secara palsu." (Riwayat Bukhari)
Alyaminul
ghamus ialah sesuatu yang disumpahkan oleh seseorang dengan dusta dan
disengaja, dinamakan ghamus, sebab sumpah sedemikian itu menerjunkan
orang yang bersumpah itu ke dalam dosa.
Nomor: 338
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash رضي الله عنه pula bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Termasuk
dalam golongan dosa-dosa besar ialah jikalau seseorang itu memaki-maki
kedua orang tuanya sendiri." Para sahabat bertanya: "Ya
Rasulullah,adakah seseorang itu memaki-maki kedua orang tuanya sendiri."
Beliau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Ya, iaitu apabila seseorang itu memaki-maki ayah seseorang,
lalu orang yang dimaki-maki ayahnya itu lalu memaki-maki ayahnya
sendiri. Atau seseorang itu memaki-maki ibu orang lain, lalu orang yang
dimaki-maki ibunya ini, memaki-maki ibunya sendiri." (Muttafaq ''alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan:
"Sesungguhnya
termasuk sebesar-besarnya dosa besar ialah apabila seseorang itu
melaknat kepada kedua orang tuanya sendiri." Beliau صلی الله عليه وسلم ditanya: "Ya Rasulullah, bagaimanakah seseorang itu melaknat kedua orang tuanya sendiri?" Beliau صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Iaitu orang tadi memaki-maki ayah orang lain, lalu orang ini
memaki-maki ayahnya sendiri atau orang itu memaki-maki ibu orang lain,
lalu orang ini memaki-maki ibunya sendiri."
Nomor: 339
Dari Abu Muhammad, iaitu Jubair bin Muth'im رضي الله عنه bahawasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Tidak
akan masuk syurga seseorang yang memutuskan." Sufyan berkata dalam
riwayatnya bahawa yang dimaksudkan ialah memutuskan ikatan kekeluargaan.
(Muttafaq 'alaih)
Nomor: 340
Dari Abu Isa, iaitu al-Mughirah bin Syu'bah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Sesungguhnya
Allah mengharamkan kepadamu semua akan berani kepada para ibu,juga
mencegah - tidak melaksanakan apa-apa yang wajib atas dirinya, meminta
yang bukan miliknya serta menanam anak-anak perempuan hidup-hidup. Allah
membenci kepada kata-kata qil wa qal - yakni: katanya dari si Anu,
ujarnya dari si Anu, tetapi tidak ada kepastiannya, juga memperbanyak
pertanyaan serta menyia-nyiakan harta dibelanjakan kepada sesuatu yang
bukan semestinya." (Muttafaq 'alaih)
Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم
man'an ialah mencegah atau tidak menunaikan apa-apa yang diwajibkan
atau yang sudah menjadi kewajipan dirinya. Hati ertinya meminta yang
bukan milik atau haknya, Wa'dul banal, iaitu menanam anak-anak perempuan
dengan hidup-hidup. Qil wa qal maknanya ialah segala sesuatu yang
didengarnya - sekalipun belum pasti kebenarannya. Orang yang suka qil wa
qal itu suka mengatakan: "Dikatakan oleh si Fulan itu begini, atau si
Fulan itu berkata demikian, semua kata-kata itu tidak dapat diketahui
kebenarannya atau bahkan tidak disangka bahwa kata-kata itu benar.
Cukuplah seseorang itu disebut berdusta, jikalau ia mempercakapkan
segala apa yang didengarnya. Idha'atul mal, iaitu ditabzirkan,diobralkan
atau dibelanjakan untuk jurusan-jurusan yang tidak diizinkan oleh
syariat, iaitu baik yang berhubungan dengan tujuan-tujuan keakhiratan
atau keduniaan, atau tidak suka menyimpannya, padahal mungkin sekali
untuk disimpan - yakin ia kuasa menyimpan. Katsratus sual, yakni banyak
bertanya atau meminta sesuatu yang ia sendiri tidak memerlukan itu.
Dalam
bab ini masih banyak lagi Hadis-hadis yang sudah disebutkan dalam bab
.sebelumnya seperti Hadis - yang ertinya: "Dan Aku memutuskan orang yang
memutuskan engkau - kekeluargaan, juga Hadis - yang ertinya:
"Barangsiapa yang memutus- kan aku - kekeluargaan, maka Allah memutuskan
ia - lihat Hadis-hadis no. 315 dan 323.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar