Dari Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Tiada
kehasudan yang dibolehkan melainkan dalam dua macam perkara, yaitu:
seseorang yang dikarunia oleh Allah akan harta, kemudian ia
mempergunakan guna menafkahkannya itu untuk apa-apa yang hak - kebenaran
- dan seseorang yang dikarunia oleh Allah akan ilmu pengetahuan,
kemudian ia memberikan keputusan dengan ilmunya itu - antara dua orang
atau dua golongan yang berselisih - serta mengajarkannya pula."
(Muttafaq 'alaih)
Keterangan Hadis di atas baru saja diuraikan di muka - lihat Hadis no. 542.
Nomor: 569
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya:
"Tiada
kehasudan yang dibolehkan, melainkan dua macam perkara, yaitu:
seseorang yang dikaruniai oleh Allah kepandaian dalam al-Quran -
membaca, mengertikan dan Iain- lain, kemudian ia suka bersembahyang
dengan membaca al-Quran itu pada waktu malam dan siang, juga seseorang
yang dikarunia oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya pada waktu
malam dan siang." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 570
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya kaum fakir dari golongan sahabat-sahabat Muhajirin sama mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu mereka berkata: "Orang-orang yang berharta banyak itu sama pergi -
yakni meninggal dunia - dengan membawa derajat yang tinggi-tinggi serta
kenikmatan yang kekal." Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bertanya: "Mengapa demikian?" Orang-orang itu menjawab: "Karena mereka
dapat bersembahyang sebagaimana kita juga bersembahyang, mereka berpuasa
sebagaimana kita berpuasa, mereka bersedekah, sedangkan kita tidak
dapat bersedekah dan sedangkan mereka dapat memerdekakan - hambasahaya -
dan kita tidak dapat memerdekakan itu."
Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Sukakah engkau semua saya beritahukan akan sesuatu
amalan yang dengannya itu engkau semua dapat mencapai pahala orang yang
mendahuluimu dan pula dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada
seorangpun yang menjadi lebih utama daripadamu semua, melainkan orang
yang mengerjakan sebagaimana amalan yang engkau semua lakukan ini?"
Para
sahabat menjawab: "Baiklah, ya Rasulullah." Beliau kemudian bersabda
lagi: "Bacalah tasbih - Subhanallah, takbir - Allah Akbar - dan tahmid -
Alhamdulillah - setiap selesai bersembahyang sebanyak tigapuluh tiga
kali masing-masing."
Selanjutnya kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin itu kembali mendatangi Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu mereka berkata: "Saudara-saudara kita golongan yang hartawan-
hartawan itu telah mendengar mengenai apa yang kita kerjakan ini, oleh
sebab itu merekapun mengerjakan sebagai yang kita lakukan itu."
Rasulullah صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Yang sedemikian itu adalah keutamaan Allah yang
dlkaruniakan oleh Nya kepada siapa saja yang dikehendaki." (Muttafaq
'alaih)
Ini adalah lafaz riwayat Imam Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar