Nomor: 571
Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم menepuk bahuku lalu bersabda:
"Jadilah
engkau di dunia ini seolah-olah engkau itu orang gharib - orang yang
berada di suatu negeri yang bukan negerinya sendiri - atau sebagai orang
yang melalui jalan."
Ibnu
Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Jikalau engkau bersore-sore, maka
janganlah engkau menanti-nantikan waktu pagi dan jikalau engkau
berpagi-pagi, janganlah engkau menanti-nantikan waktu sore - yakni untuk
mengamalkan kebaikan itu hendaklah sesegera mungkin. Ambillah
kesempatan sewaktu engkau berkeadaan sihat untuk mengejar kekurangan di
waktu engkau sakit dan di waktu engkau masih hidup guna bekal
kematianmu." (Riwayat Bukhari)
Nomor: 572
Dari Ibnu Umar رضي الله عنه pula bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Tidak
ada hak seseorang Muslim yang ada sesuatu harta baginya yang hendak
diwasiatkan, ia bermalam dua malam, melainkan wasiatnya itu sudah
tertulis di sisinya." (Muttafaq 'alaih)
Ini adalah lafaznya Imam Bukhari.
Maksudnya
seseorang yang berharta dan ingin memberikan wasiat perihal hartanya
itu, hendaklah surat wasiatnya ditulis sesegera mungkin, sebab siapa
tahu bahwa ajalnya akan datang pada malam hari sewaktu ia tertidur.
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
"Bermalam tiga malam."
Ibnu Umar berkata: "Tidak pernah berlalu semalam pun atas diri saya sejak saya mendengar sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم sebagaimana di atas itu, melainkan wasiatku telah ada di sisiku."
Nomor: 573
Dari Anas رضي الله عنه, katanya: "Nabi صلی الله عليه وسلم menggariskan beberapa garis, lalu beliau bersabda:
"Ini
adalah angan-angan manusia sedang ini adalah ajalnya. Kemudian di waktu
orang itu sedang dalam keadaan sedemikian - yakni angan-angannya masih
tetap panjang dan membubung tinggi, tiba-tiba datanglah garis yang
terpendek - yakni garis yang memotongnya yaitu kematian." (Riwayat
Bukhari)
Nomor: 574
Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه katanya: "Nabi صلی الله عليه وسلم
menggariskan suatu garis berbentuk persegi empat dan menggariskan lagi
suatu garis di tengah-tengahnya yang keluar dari kalangan persegi empat
tadi, juga menggariskan lagi beberapa garis kecil-kecil yang menuju ke
arah garis di tengah-tengah itu dan keluar dari arah tepinya yang
tengah, lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Ini
adalah manusia dan ini adalah ajalnya meliputi diri manusia tadi,atau
memang telah meliputinya. Garis yang keluar dari kalangan ini adalah
angan-angannya, sedang garis- garis kecil-kecil ini adalah barang-barang
baru yang mendatanginya - yakni apa-apa yang dapat ia ambil dari
keduniaan, berupa kebaikan atau keburukan. Jikalau ia terluput dari yang
ini - yakni bencana yang satu, tentu ia terkena oleh yang ini - bencana
yang lainnya - dan jikalau ia terluput dari yang ini - bencana yang
satunya lagi, maka ia tentu akan terkena oleh yang ini - bencana yang
lainnya pula." (Riwayat Bukhari)
Ini adalah gambarnya:
Nomor: 575
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Bersegeralah
engkau semua dengan melakukan amalan-amalan yang baik sebelum datangnya
tujuh macam perkara ini, yaitu: Apakah engkau semua menantikan - dalam
meninggalkan bersegera itu - melainkan dengan datangnya kefakiran yang
melalaikan, ataupun kekayaan yang menyebabkan kecurangan, ataupun sakit
yang merusakkan tubuh, ataupun ketua bangkaan yang menyebabkan kurangnya
akal fikiran - yakni akal menjadi tidak normal lagi, ataupun kematian
yang cepat, ataupun Dajjal, maka ia adalah seburuk- buruknya makhluk
ghaib yang dinantikan, ataupun datangnya hari kiamat, padahal hari
kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit
dideritanya."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Nomor: 576
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Perbanyaklah olehmu semua akanmengingat-ingat kepada sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan - yaitu kematian.
Diriwayatkan oleh Imam Termizi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Nomor: 577
Dari Ubay bin Ka'ab رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم itu setelah lalu sepertiga malam, beliaupun bangunlah, kemudian bersabda:
"Hai
sekalian manusia, ingatlah engkau semua kepada Allah, datanglah
kegoncangan besar - yakni tiupan pertama - yang diikuti oleh peristiwa
dahsyat - yakni tiupan kedua dan antara kedua tiupan itu ada empatpuluh
tahun lamanya. Kematian itu datang dengan segala macam kesengsaraannya,
kematian itu datang dengan segala macam kesukarannya - yakni
ketikadatangnya sakaratulmaut." Saya berkata: "Ya Rasulullah,
sesungguhnya saya memperbanyakkan bacaan shalawat atas Tuan, maka
seberapakah yang perlu saya jadikan untuk Tuan itu dari doaku?" Beliau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Sekehendakmu sajalah." Saya bertanya: "Seperempat?" Beliau
menjawab: "Sekehendakmu, tetapi kalau engkau menambahkannya, maka itu
adalah lebih baik untukmu?" Saya bertanya lagi: "Separuh bagaimanakah?"
Beliau menjawab: "Sekehendakmu, tetapi kalau engkau menambahkannya, maka
itu adalah lebih baik lagi untukmu." Saya bertanya pula: "Kalau begitu,
dua pertiganya bagaimanakah?" Beliau menjawab: "Sekehendakmu sajalah,
tetapi kaiau engkau menambahkannya, maka itu adalah lebih baik untukmu."
Saya berkata: "Saya akan menjadikan semua doaku itu untuk Tuan." Beliau
صلی الله عليه وسلم
lalu bersabda: "Jikalau demikian engkau akan dicukupi perihatinmu -
yakni urusanmu di dunia dan akhirat akan dipenuhi seluruhnya - serta
diampunilah dosamu."
Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar