Nomor: 599
Dari 'lyadh bin Himar رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Sesungguhnya
Allah telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah engkau semua itu
bersikap tawadhu', sehingga tidak ada seseorang yang membanggakan
dirinya di atas orang lain - yakni bahwa dirinya lebih mulia dari orang
lain - dan tidak pula seseorang itu menganiaya kepada orang lain -
karena orang yang dianiaya dianggapnya lebih hina dari dirinya sendiri."
(Riwayat Muslim)
Nomor: 600
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
"Tidaklah
sedekah itu akan mengurangi dari harta seseorang dan tidaklah Allah
menambahkan seseorang itu dengan pengampunan melainkan ditambah pula
kemuliaannya dan tidaklah seseorang itu bertawadhu' karena mengharapkan
keridhaan Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajat orang itu."
(Riwayat Muslim)
Nomor: 601
Dari Anas رضي الله عنهbahwasanya ia berjalan melalui anak-anak, kemudian ia memberikan salam kepada mereka ini dan berkata: "Nabi صلی الله عليه وسلم juga melakukan sedemikian." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 602
Dari Anas رضي الله عنه pula, katanya: "Bahwasanya ada seorang hambasahaya wanita dari golongan hambasahaya wanita yang ada di
Madinah mengambil tangan Nabi صلی الله عليه وسلم lalu wanita itu berangkat dengan beliau صلی الله عليه وسلم ke mana saja yang dikehendaki oleh wanita itu." Ini menunjukkan bahwa beliau صلی الله عليه وسلم selalu merendahkan diri. (Riwayat Bukhari)
Nomor: 603
Dari al-Aswad bin Yazid, katanya: "Saya bertanya kepada Aisyah radhiallahu 'anha, apakah yang dilakukan oleh Nabi صلی الله عليه وسلم di rumahnya?" Aisyah menjawab: "Beiiau صلی الله عليه وسلم
melakukan pekerjaan keluarganya - yakni melayani atau membantu
pekerjaan keluarganya. Kemudian jikalau datang waktu shalat, lalu beliau
keluar untuk mengerjakan shalat itu." (Riwayat Bukhari)
Nomor: 604
Dari Abu Rifa'ah yaitu Tamim bin Usaid رضي الله عنه, katanya: "Saya sampai kepada Nabi صلی الله عليه وسلم
dan waktu itu beiiau sedang berkhutbah, lalu saya berkata: "Ya
Rasulullah, ada seorang yang gharib - asing yakni bukan penduduk negeri
itu - datang untuk menanyakan agamanya yang ia tidak mengerti apakah
agamanya itu." Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu menghadap kepada saya dan meninggalkan khutbahnya, sehingga sampailah ke tempat saya. Beliau صلی الله عليه وسلم
diberi sebuah kursi kemudian duduk di situ dan mulailah mengajarkan
pada saya dari apa- apa yang diajarkan oleh Allah padanya. Selanjutnya
beliau mendatangi tempat khutbahnya lalu menyempurnakan khutbahnya itu."
(Riwayat Muslim)
Nomor: 605
Dari Anas رضي الله عنهbahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمapabila
makan sesuatu makanan, maka beiiau itu menjilati jari-jarinya yang tiga
- yakni ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Anas berkata: "Rasulullah
bersabda: "Jikalau suapan seseorang dari engkau semua itu jatuh, maka
buanglah dartpadanya itu apa-apa yang kotor dan setelah itu makanlah dan
janganlah ditinggalkan untuk dimakan syaitan - yang masih bersih tadi.
Beiiau صلی الله عليه وسلم
juga menyuruh supaya bejana tempat makanan itu dijilati pula. Beiiau
bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui dalam makanan yang
manakah yang disitu ada berkahnya." (Riwayat Muslim)
Nomor: 606
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم sabdanya:.
"Tiada
seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia tentu menggembala
kambing." Para sahabatnya bertanya: "Dan tuan?" Beiiau صلی الله عليه وسلم
menjawab: "Ya, saya juga menggembala kambing itu, yaitu di Qararith.
Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah." Arti Qararith periksalah dalam
Hadis no. 598. (Riwayat Bukhari)
Nomor: 607
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم,
katanya: "Andaikata saya dipanggil untuk mendatangi jamuan berupa kaki
bawah atau pun kaki atas - maksudnya baikpun makanan yang tidak berharga
ataupun yang amat tinggi nilainya, niscayalah saya akan mengabulkan
undangan itu. juga andaikata saya diberi hadiah berupa kaki atas atau
kaki bawah, niscayalah saya suka menerimanya." (Riwayat Bukharj)
Nomor: 608
Dari Anas رضي الله عنهkatanya: "Adalah untanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم
itu diberi nama 'Adhba', tidak pernah didahului atau hampir tidak dapat
didahului. Maka datanglah seorang A'rab duduk di atas kendaraan yang
dinaikinya, kemudian mendahului unta beliau صلی الله عليه وسلم
itu. Hal itu dirasakan berat sekali atas kaum Muslimin - yakni kaum
merasa tidak senang terhadap kelakuan orang A'rab tadi -A'rab ialah
orang yang berdiam di negeri Arab bagian pedalaman. Hal itu - yakni
keberatan kaum Muslimin tadi -diketahui oleh beliau صلی الله عليه وسلم,
kemudian beliau bersabda: "Adalah merupakan hak Allah bahwasanya
tidaklah sesuatu dari keduniaan itu meninggi, melainkan pasti akan
diturunkannya," maksudnya bahwa harta atau kedudukan itu jikalau sudah
mencapai puncak ketinggiannya dan tidak digunakan sebagaimana mestinya
tuntunan agama, pasti akan diturunkan kembali oleh Allah. (Riwayat
Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar