Posted by
Unknown on Jumat, 19 April 2013
Dari Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم,
sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada
sifat kesombongannya seberat debu." Kemudian ada orang berkata:
"Sesungguhnya seseorang itu ada yang senang jikalau pakaiannya itu baik
dan terumpahnyapun baik." Beliau صلی الله عليه وسلمlalu
bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.
Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak."
(Riwayat Muslim)
Batharulhaqqi
ialah menolak kebenaran dan mengembalikannya kepada orang yang
mengucapkannya itu - yakni memberikan bantahan pada kebenaran tadi,
sedang ghamthun- nasi ialah menghinakan para manusia.
Nomor: 610
Dari Salamah bin al-Akwa' رضي الله عنهbahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah صلی الله عليه وسلم dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Makanlah dengan menggunakan tangan kananmu." Orang itu berkata: "Saya tidak dapat makan sedemikian itu." Beliau صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Tidak dapat engkau?" Ia berbuat sedemikian itu tidak ada yang
mendorongnya, melainkan kesombongannya juga. Salamah berkata: "Orang itu
akhirnya benar-benar tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke
mulutnya," yakni tangannya terus cacat untuk selama-lamanya, sebab tidak
dapat digunakan apa-apa. (Riwayat Muslim)
Nomor: 611
Dari Haritsah bin Wahab رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم
bersabda: "Tidaklah saya memberitahukan padamu semua, siapakah ahli
neraka itu? Mereka itu ialah orang yang keras kepala, suka mengumpulkan
harta tetapi enggan membelanjakannya - untuk kebaikan - lagi bersikap
sombong." (Muttafaq 'alaih)
Keterangan Hadis ini telah diuraikan dalam bab Golongan orang-orang lemah dari kaum Muslimin - lihat Hadis no. 252.
Nomor: 612
Dari Abu Said al-Khudri رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم,
sabdanya: "Syurga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: "Di
tempatku ada orang-orang yang gagah-gagah - suka menekankan kemauannya
pada orang banyak - lagi orang-orang yang sombong." Syurga berkata: "Di
tempatku adalah orang-orang yang lemah dan kaum miskin." Allah kemudian
memberikan keputusan antara kedua makhluk ini, firmanNya: "Sesungguhnya
engkau syurga adalah kerahmatanKu dan denganmulah Aku merahmati siapa
saja yang Kukehendaki, sedang sesungguhnya engkau neraka adalah siksaKu
yang denganmulah Aku menyiksa siapa saja yang Kukehendaki. Masing-masing
dari keduamu itu atas tanggunganKulah perkara isinya." (Riwayat Muslim)
Nomor: 613
Dari Abu Hurairah رضي الله عنهbahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Allah
tidak akan melihat pada hari kiamat nanti kepada seseorang yang menarik
sarungnya - yakni melemberehkan pakaiannya sampai ke bawah kaki -
dengan tujuan kesombongan." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 614
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه
pula, katanya: "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh
Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang
bersih - dari dosa, juga tidak hendak melihat mereka itu dan bahkan
mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali, yaitu orang tua yang
berzina, raja-kepala negara-yang suka membohong dan orang miskin yang
sombong." (Riwayat Muslim)
Nomor: 615
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Allah
'Azzawajalla berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Kemuliaan adalah sarungKu
dan kesombongan adalah selendangKu. Maka barangsiapa yang mencabut salah
satu dari kedua pakaianKu itu, maka pastilah Aku menyiksa padanya,"
artinya mencabut ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak
sombong. (Riwayat Muslim)
Nomor: 616
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Pada
suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan dengan mengenakan pakaian
yang merasa heran - bangga - dengan dirinya sendiri, ia menyisir
rapi-rapi akan rambutnya lagi pula berlagak sombong di waktu berjalan,
tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelamlah dalam bumi sehingga
besok hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 617
Dari Salamah bin al-Akwa' رضي الله عنهkatanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:
"Tidak
henti-hentinya seseorang itu menyombongkan dirinya sehingga dicatatlah
ia dalam goiongan orang-orang yang congkak, maka akan mengenai pada
orang itu bahaya yang juga mengenai goiongan manusia-manusia yang
congkak."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Yadz-habu binafsihi artinya merasa dirinya tinggi dan juga berlaku sombong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar