Sabtu, 29 Februari 2020

Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 72: Haramnya Bersikap Sombong Dan Merasa Heran Pada Diri Sendiri


Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013

Nomor: 609

Dari Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada sifat kesombongannya seberat debu." Kemudian ada orang berkata: "Sesungguhnya seseorang itu ada yang senang jikalau pakaiannya itu baik dan terumpahnyapun baik." Beliau صلی الله عليه وسلمlalu bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak." (Riwayat Muslim)

Batharulhaqqi ialah menolak kebenaran dan mengembalikannya kepada orang yang mengucapkannya itu - yakni memberikan bantahan pada kebenaran tadi, sedang ghamthun- nasi ialah menghinakan para manusia.
Nomor: 610

Dari Salamah bin al-Akwa' رضي الله عنهbahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah صلی الله عليه وسلم dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Makanlah dengan menggunakan tangan kananmu." Orang itu berkata: "Saya tidak dapat makan sedemikian itu." Beliau صلی الله عليه وسلمbersabda: "Tidak dapat engkau?" Ia berbuat sedemikian itu tidak ada yang mendorongnya, melainkan kesombongannya juga. Salamah berkata: "Orang itu akhirnya benar-benar tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya," yakni tangannya terus cacat untuk selama-lamanya, sebab tidak dapat digunakan apa-apa. (Riwayat Muslim)

Nomor: 611

Dari Haritsah bin Wahab رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Tidaklah saya memberitahukan padamu semua, siapakah ahli neraka itu? Mereka itu ialah orang yang keras kepala, suka mengumpulkan harta tetapi enggan membelanjakannya - untuk kebaikan - lagi bersikap sombong." (Muttafaq 'alaih)

Keterangan Hadis ini telah diuraikan dalam bab Golongan orang-orang lemah dari kaum Muslimin - lihat Hadis no. 252.
Nomor: 612

Dari Abu Said al-Khudri رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya: "Syurga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: "Di tempatku ada orang-orang yang gagah-gagah - suka menekankan kemauannya pada orang banyak - lagi orang-orang yang sombong." Syurga berkata: "Di tempatku adalah orang-orang yang lemah dan kaum miskin." Allah kemudian memberikan keputusan antara kedua makhluk ini, firmanNya: "Sesungguhnya engkau syurga adalah kerahmatanKu dan denganmulah Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki, sedang sesungguhnya engkau neraka adalah siksaKu yang denganmulah Aku menyiksa siapa saja yang Kukehendaki. Masing-masing dari keduamu itu atas tanggunganKulah perkara isinya." (Riwayat Muslim)

Nomor: 613

Dari Abu Hurairah رضي الله عنهbahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:

"Allah tidak akan melihat pada hari kiamat nanti kepada seseorang yang menarik sarungnya - yakni melemberehkan pakaiannya sampai ke bawah kaki - dengan tujuan kesombongan." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 614

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih - dari dosa, juga tidak hendak melihat mereka itu dan bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali, yaitu orang tua yang berzina, raja-kepala negara-yang suka membohong dan orang miskin yang sombong." (Riwayat Muslim)

Nomor: 615

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:

"Allah 'Azzawajalla berfirman - dalam Hadis Qudsi: "Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah selendangKu. Maka barangsiapa yang mencabut salah satu dari kedua pakaianKu itu, maka pastilah Aku menyiksa padanya," artinya mencabut ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak sombong. (Riwayat Muslim)
Nomor: 616

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:

"Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan dengan mengenakan pakaian yang merasa heran - bangga - dengan dirinya sendiri, ia menyisir rapi-rapi akan rambutnya lagi pula berlagak sombong di waktu berjalan, tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelamlah dalam bumi sehingga besok hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)
Nomor: 617

Dari Salamah bin al-Akwa' رضي الله عنهkatanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلمbersabda:

"Tidak henti-hentinya seseorang itu menyombongkan dirinya sehingga dicatatlah ia dalam goiongan orang-orang yang congkak, maka akan mengenai pada orang itu bahaya yang juga mengenai goiongan manusia-manusia yang congkak."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Yadz-habu binafsihi artinya merasa dirinya tinggi dan juga berlaku sombong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar